assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
MAKALAH SEN BUDAYA KELAS X SEMESTER 1
BAB 7 SENI PERAN
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya
dengan seni. Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang
sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni.
Kebudayaan adalah hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas (bukan
perbuatan), yang merefleksikan naluri secara murni. Seni memiliki nilai estetis
(indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam
bentuk aktivitas atau rupa sebagai lambang. Dengan seni kita dapat memperoleh
kenikmatan sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap stimulus yang kita
terima. Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah, melainkan kenikmatan
batiniah yang muncul bila kita menangkap dan merasakan simbol-simbol estetika
dari penggubah seni. Dalam hal ini seni memiliki nilai spiritual. Kedalaman dan
kompleksitas seni menyebabkan para ahli membuat definisi seni untuk mempermudah
pendekatan kita dalam memahami dan menilai seni. Konsep yang muncul bervariasi
sesuai dengan latar belakang pemahaman, penghayatan, dan pandangan ahli
tersebut terhadap seni.
Salah satu seni yang kita perhatikan di sini
adalah seni teater. Pertunjukkan teater tidak hanya untuk hiburan masyarakat
penonton. Di balik itu, ada amanat yang ingin disampaikan kepada masyarakat
tentang sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan
yang dimaksud menyangkut seluruh perilaku sosial yang berlaku pada kelompok
masyarakat tertentu. Misalnya, kehidupan moral, agama, kehidupan ekonomi, dan
kehidupan politik
Disini kami mengangkat tema seni teater tentang kehidupan seorang wanita yang mencoba melawan segala ketidakadilan yang dialaminya, mencoba melawan itu semua walau ia hanya seorang wanita . mungkin kisah ini sebagian besar pernah dialami oleh para TKW di Indonesia, apa yang mereka lakukan dan apa reaksi orang orang terhadap mereka . Tetapi sebelum itu mari kita kupas lebih dalam lagi tentang teater, demi mendukung seni teater INDONESIA.
Disini kami mengangkat tema seni teater tentang kehidupan seorang wanita yang mencoba melawan segala ketidakadilan yang dialaminya, mencoba melawan itu semua walau ia hanya seorang wanita . mungkin kisah ini sebagian besar pernah dialami oleh para TKW di Indonesia, apa yang mereka lakukan dan apa reaksi orang orang terhadap mereka . Tetapi sebelum itu mari kita kupas lebih dalam lagi tentang teater, demi mendukung seni teater INDONESIA.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Seni Peran
Seni peran merupakan unsur penting dalam pementasan
teater. Seni peran secara etimogis (bahasa Inggris) berasal dari kata “ to
act to” yang berarti berbuat, bertindak, melakukan atau berbuat menjadi atau
berbuat seolah-olah menjadi di luar dirinya. Dari kata “to act” lahirlah
istilah actor dan actris.
Actor adalah pemeran,
pelaku atau pemain untuk pria dan actris istilah penamaan untuk pemain
wanita. Oleh karenanya berbicara masalah pemain yang memiliki padanan;
aktor, aktris, pelaku, atau pemeran kehadirannya tidak dapat lepas dari seni
peran. Keragaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater
tradisional maupun teater non tradisional (transisi, modern, dan kontemporer)
memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas.
dilihat
dari unsur-unsur pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi dua bentuk
pementasan, yakni teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana.
Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan, yakni teater manusia dan
teater boneka.
Seni peran dalam perkembangannya lebih populer
dikenal dengan istilah seni acting. Seorang pemain dalam melakukan
perannya dikenal dengan kata; aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran dan
seterusnya Aktor, aktris, pemain, tokoh, pemeran merupakan inti atau unsur
utama dalam seni peran.
beberapa hal unsur penting yang harus diketahui,
antara lain sebagai berikut.
1) Adanya
kerja keras
2) Menghindari terjadinya kesalahan pemilihan tokoh
atau miss casting dalam seni peran,
3) Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal (trial
and error).
4) Memiliki wawasan dan mudah bergaul.
5) Harus percaya diri.
bahwa seni teater yang kita miliki, utamanya adalah
teater tradisional yang merupakan kekayaan bangsa kita dan memberikan inspirasi
sebagai suatu gagasan untuk memahami keunikan dan kekhasan dalam memdalami seni
peran.
B. Unsur Seni Peran
Pentingnya unsur-unsur seni peran adalah untuk
memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran
dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur.
Unsur unsur seni peran dapat dijelaskan berikut ini
1.
Lakon
2.Unsur Penokohan atau Peran
a. Protagonis adalah
tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama (boga lalakon) disebut
sebagai tokoh putih. Kedudukan tokoh utama adalah yang menggerakan cerita
hingga cerita memiliki peristiwa dramatic (konflik. pertentangan)
b. Antagonis adalah
lawan tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh
hitam. Kedudukan tokoh Antagonis adalah yang mengahalangi, menghambat
itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai
tujuannya.
c. Deutragonis adalah tokoh yang berpihak
kepada tokoh utama.
d. Foil adalah
tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama.
e. Tetragonis adalah
tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat netral.
f. Confident adalah
tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama.
g. Raisonneur, adalah
tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton.
h. Utilitty adalah
tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih.
4. Unsur Tubuh
5. Unsur Suara
6. Unsur pengahayatan
7. Unsur Ruang
8. Unsur Kostum
9. Unsur Property
10. Unsur Musikal
C.
Teknik Dasar Seni Peran
Teknik adalah cara, metode dan strategi dalam melakukan
atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar atau aman.
1. Olah
Tubuh
Olah tubuh merupakan pembelajaran praktik melalui
pengolahan atau pelatihanagar tubuh kamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan
tubuh dan daya refleks tubuh.
a. Stamina
/ Kekuatan Tubuh
b. b.
Streching / Peregangan
c. keseimbangan tubuh
2. Olah Suara
Olah suara merupakan praktik pengolahan atau
pelatihan elemen-elemen yang berhubungan
dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan
agar kamu memiliki; artikulasi yang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan kekuatan
suara.
a. Artikulasi
Artikulasi dapat diartikan kejelasan dalam pengucapan
kata-kata agar apa yang dikatakan menjadi jelas dengan apa yang diterima pendengarnya.
b. Intonasi
Intonasi suara adalah irama suara dengan penekanan
mengucapkan katakata sehingga dihasilkan pengucapannya yang tidak monoton atau
kesan datar.
c. Dinamika
Dinamika suara adalah tempo pengucapan suara;
cepat-lambat-sedang (wajar) dari suatu kata dan atau kalimat.
d. Power / Kekuatan
Kekuatan suara adalah keras lemahnya suara yang
dihasilkan dari pengucapan suatu kata atau kalimat.
3. Olah Rasa
Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan
perasaan sebagai objek utama dari pengolahan / latihan.
a. Teknik Konsentrasi
Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat
menentukan kelangsungan mengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang
aktor dalam menguasai peran.
b. Pengindraan
Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau
bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat,
yaitu berikut.
• Mata, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“
terhadap objek-objek penglihatan (visual).
• Hidung, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“
terhadap objek-objek aroma (penciuman).
• Telinga, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi
“ terhadap objek-objek suara / bunyi (pendengaran).
• Lidah, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“
terhadap rasa (taste) manis, asin, pahit, masam (pengecapan).
• Tubuh, berfungsi untuk “menangkap“ dan “Bereaksi“
terhadap sentuhan / rabaan.
c. Kepekaan Rasa
Rasa/ sukma adalah kekuatan “ Dalam “ dari pada
aktor yang kemudian ditampilkan kepada penonton melalui media-media : mime/
mimik (air muka), gesture (gerak-gerik tubuh), emosi suara (dialog),
laku dramatik dan karakter atau perwatakan.
d. Imajinasi
Imajinasi adalah kemampuan dalam menciptakan daya
khayal sebagai hasil kepekaan ingatan emosi dari kehidupan sehari-hari,
perumpamaan (metaforik) terhadap binatang, tumbuhan, unsur alam atau hasil
sebuah perenungan mendalam yang mampu menghadirkan khayalan positif.
4. Ruang
Pengertian ruang dalam seni teater adalah tempat
bermain peran (acting) dengan lingkup peralatan dan sett dekorasi yang
dihadirkan di atas pentas.
a. Blocking
Blocking berhubungan
dengan latihanlatihan untuk mendukung elemen artistik, dimana para pemain harus
memiliki kepekaan ruang. Artinya para calon aktor harus dilatih bagaimana
memposisikan dirinya pada wilayah pentas, apabila pentas di isi lebih
dari 1 (satu) orang pemain.
b. Movement
Movement artinya
bergerak, pergerakan atau berpindahan tempat. Kata Moving dikenal juga
dengan Movement yakni pergerakan atau pindah tempat yang dilakukan oleh
pemain di atas pentas.
c. Businees
Businees atau
bisnis adalah usaha yang dilakukan pemain dalam membunuh dari rasa membosankan atau
kejenuhan atau kebingungan atau kekakuan dalam berbuat sesuatu dalam mengisi
luang atau kekosongan waktu yang ada.
d. Leveling
Istilah leveling dari asal kata tingkatan atau
undak-undak. Oleh karena itu dalam konteks seni peran (teater) leveling
merupakan pengaturan tinggi rendah pemain dalam ruang pentas.
D.
Kreativitas Seni Peran
Kreativitas seni peran adalah suatu metode
atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam pembelajaran seni peran terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara,
sukma dan piker yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan
tanggung jawab atas peran yang diembannya.
Kreativitas seni peran dalam seni teater
melalui langkah-langkah pembelajaran dapat disarikan sebagai berikut.
1. Memilih dan menentukan lakon
2. Membaca naskah lakon (reading)
3. Pembagian peran/tokoh (casting peran)
4. Menganalisis peran/tokoh
5. Menghapal naskah lakon
6. Mengamati watak tokoh bersumber teater
tradisional yang ada di daerahmu atau dari orang-orang disekitar
7. Mengeksplorasi seni peran dengan dialog dan
teknik seni peran melalui latihan individu dan kelompok
8. Menyeleksi watak tokoh seni peran
9. Menyusun dan membangun watak/ karakter tokoh seni
peran,
10. Menggabungkan seni peran dalam latihan kelompok,
11. Membentuk seni peran (gladi kotor dan gladi
bersih) sebagai hasil latihan kelompok
12. Menampilkan seni peran kelompok dengan lisan
(praktik seniperan) dan tulisan konsep seni peran)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater tradisional lahir. Tetaer juga dikenal dengan seni yang kolektif di mana dalam sebuah tetaer tidak terlepas dari yang namanya sutradara sebagai pengkordinasi pementasan. Sehingga menjadi seorang sutradara harus menguasai apa-apa yang harus di lakasanakan karena baik/tidaknya pementasan tergantung dari seorang sutradaranya. Sehingga dalam seni teater juga memiliki peran yang sangat penting dalam lingkup sosisal. Ini sudah jelas karena yang namanya seni pertunjukan pasti dipertunjukan di depan orang banyak dalam hal ini salah satu contohnya adalah masyarakat. Seni teater bisa dijadikan media penyampaian segala bentuk rasa atau argumen yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang kehidupan manusia. Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda, tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana teater tradisional lahir. Tetaer juga dikenal dengan seni yang kolektif di mana dalam sebuah tetaer tidak terlepas dari yang namanya sutradara sebagai pengkordinasi pementasan. Sehingga menjadi seorang sutradara harus menguasai apa-apa yang harus di lakasanakan karena baik/tidaknya pementasan tergantung dari seorang sutradaranya. Sehingga dalam seni teater juga memiliki peran yang sangat penting dalam lingkup sosisal. Ini sudah jelas karena yang namanya seni pertunjukan pasti dipertunjukan di depan orang banyak dalam hal ini salah satu contohnya adalah masyarakat. Seni teater bisa dijadikan media penyampaian segala bentuk rasa atau argumen yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
Makalah ini merupakan bagian dari media pembelajaran, maka dengan
itu kepada semua pihak bisa menggali ilmunya (khususnya ilmu tentan seni
teater) dengan mendalami isi makalah ini. Khususnya kepada kaum muda agar seni
teater tidak hilang begitu saja tetapi bisa diwariskan kepada segenap penerus
bangsa sehingga negara Indonesia bisa disebut sebagai salah satu negara yang
hebat dalam dunia seni.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Cetak Seni Budaya revisi tahun 2016
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh