assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
GERAK DASAR TARI
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah
menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang seni tari
tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan
menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR______________________________________________________ i
DAFTAR ISI____________________________________________________________ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang_________________________________________________________ 1
2. Rumusan Masalah_______________________________________________________ 1
3. Tujuan_______________________________________________________________ 1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Konsep Gerak Tari______________________________________________ 2
B. Teknik dan Prosedur Gerak Tari____________________________________ 3
C. Rangkuman___________________________________________________ 5
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan______________________________________________________________ 6
B.
Saran__________________________________________________________________ 6
DAFTAR PUSTAKA_____________________________________________________ 7
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gerak adalah materi dasar dari tari dan pada hakikatnya
setiap manusia dapat bergerak, sehingga dapat menari. Tari tidak menggunakan
sarana lain kecuali tubuh manusia itu sendiri yang menghasilkan gerak. Namun
untuk dapat menari dengan baik perlu dibangun pengetahuan dan rasa kinestetis (kinesthetic sense) pada tubuh dan bagian-bagiannya. Kinesthesis menyadarkan
penari akan tubuhnya (body
awareness),
kesadaran tubuh yaitu suatu kemampuan untuk memahami dan mengendalikan tubuh
dan seluruh bagian tubuhnya. Sehubungan dengan kesadaran akan tubuh (body awareness) tersebut.
2. Rumusan Masalah
1. Memahami konsep gerak tari
2. Membandingkan berbagai ragam gerak
dasar tari
3. Memahami teknik dan prosedur ragam
gerak dasar tari
3. Tujuan
1. untuk Memahami konsep gerak tari
2. untuk Membandingkan berbagai ragam
gerak dasar tari
3. untuk Memahami teknik dan prosedur
ragam gerak dasar tari
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Konsep Gerak Tari
Perlu kalian ketahui bahwa gerak tari memiliki bentuk yang
beraneka ragam. Setiap tarian memiliki ciri khas atau keunikan geraknya
masing-masing. Sehingga gerak tari tidak hanya terpaku pada gerak tari baku
melainkan gerak tari dapat dikembangkan menjadi gerak tari kreasi.
Tari Betawi dikelompokkan menjadi dua
jenis tari yaitu bentuk tari Topeng dan tari Cokek. Ragam gerak dasar pada tari
Betawi terdiri dari Gibang, selancar, rapat nindak, kewer, pakblang, goyang plastik
dan gonjingan. Dari ragam gerak dasar tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi
gerak yang lebih ritmis dengan ruang gerak yang lebih luas. Tari merupakan
bagian dari kehidupan masyakat Bali, hampir semua rutinitas upacara keagaman maupun
upacara adat didalamnya terdapat unsur tari. Ragam gerak dasar tari bali
terdiri dari ngumbang, agem, angsel, piles dan ngeseh. Gerakkan tari bali yang
sangat dimanis dengan ciri khas geraknya ditambah dengan gerakan mata
(nyeledet).
Seorang penari yang menari di atas
Gendang menjadi ciri khas dari tari Pa’gellu dari Toraja (Sulawesi Selatan).
Ragam gerak dasar tari Pa’gellu dari yaitu gerak Pa’gellu, Pa’tabe, Pa’gellu
Tua, Pang’rapa Pentalun, Panggirik Tangtaru, Pa’tutu. Tari pa’gellu di pertunjukkan
di setiap upacara/ritual syukuran atau “Rambu Tuka” dikalangan suku Toraja
dengan dirinngi intrumen gendang. Setiap gerakangerakannya dalam pa’gellu
adalah simbol keseharian masyarakat Toraja yang memiliki nilai filosofi yang dianut
dalam aturan dan adat leluhur mereka.
Gerak pada tarian daerah Jawa biasanya
tertuju pada gerak yang bertumbuh dan berkembang di keraton atau istana.
Gerak-gerak yang berkembang di keraton memiliki aturan-aturan tersendiri dalam melakukannya.
Setiap gerak memiliki makna dan filosofi tersendiri. Gerak dasar pada tari Jawa
tendapat srisig, sabetan, hoyog, lumaksana, kengser, seblak sampur, ulap-ulap.
Geraknya yang lembut menjadi ciri khas gerak tari Jawa.
Di dalam gerak terkandung tenaga /
energi yang mencakup ruang dan waktu. Artinya gejala yang menimbulkan gerak
adalah tenaga dan bergerak berarti memerluang ruang dan membutuhkan waktu ketika
proses gerak berlangsung. Rudolf Von Laban membagi aspek gerak menjadi beberapa
bagian yaitu gerak bagian kepala, kaki, tangan dan badan ( the Body), jarak.
Rentangan atau tingkatan gerak (space) dan gerak yang kuat, lemah, elastis, penekanan ( dynamich ). Oleh karena itu timbulnya gerak tari tberasal dari hasil
proses pengolahan yang telah mengalami stilasi (digayakan) dan distorsi
(pengubahan), yang kemudian melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan
gerak maknawi.
Berikut ini merupakan beberapa gerak murni yang terdapat
pada tari tradisi.
a. Pada gerak dasar kaki
1. Adeg-adeg (Jawa) adalah kesiapan sikap dasar kaki
pada saat mulai menari
2. Wedhi kengser (Jawa) dan seser (sunda) adalah gerak menggeser telapak kaki ke samping
kanan dan kiri
3. Trecet adalah gerakan bergeser ke samping (kiri atau kanan) dengan kaki
jinjit dan lutut di tekuk
4. Trisig (Jawa) adalah gerakan berpindah tempat, maju mundur dan berputar
dengan berlari kecil, jinjit dan tubuh agak merendah.
b. Pada gerak dasar tari bagian tangan dan
lengan terdapat gerakan ngiting, nyampurit (Sunda), nyempurit (Jawa), ngrayung,
pa’blang dan kewer (Betawi ), capang (Sunda) dan gerak ukel.
c. Pada gerak dasar tari bagian kepala
1. Gilek adalah kepala membuat lengkungan ke bawah, kiri dan kanan
2. Galieur adalah gerak halus pada kepala yang
dimulai dari menarik dagu, kemudian ditarik dengan leher kembali ke arah tengah
3. Pacak gulu dan jiling adalah gerak kepala ke kiri dan ke
kanan secara cepat
B. Teknik dan Prosedur Gerak Tari
Gerak merupakan salah satu keunikan
pada tari. Keunikan dapat berdasarkan dari daerah mana tarian tersebut berasal.
Untuk dapat melakukan gerak diperlukan teknik dan prosedur yang berbeda. Teknik
berhubungan dengan cara melakukan gerak sedangkan prosedur berhubungan dengan tahapan-tahapannya.
Gerak berjalan misalnya, ada yang dilakukan dengan teknik jinjit. Prosedur
untuk melakukan gerak berjalan dengan jinjit misalnya dimulai dengan badan
tertumpu pada tumit dan melangkah setahap demi setahap.
1. Gerakan
Badan Gerakan
badan pada tari, diantaranya sebagai berikut.
Hoyog, yaitu gerakan badan dicondongkan ke samping kanan
atau kiri.
Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke
kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah
pandangan.
Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan belakang.
Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-kali, seolah-olah badan mengeper.
2. GERAK
KEPALA dalam tari
Jawa Barat yaitu galeong, gelieur dan gelengan kepala tengok kanan dan kiri.
3. Gerakan
Kaki Debeg,
yaitu menghentakkan ujung telapak kaki. Gejuk yaitu menghentakan kaki kebelakang
dengan jinjit. Kengser, yaitu bergerak ke kiri atau ke kanan dengan
menggerakkan kedua telapak kaki. Srisig, yaitu lari kecil dengan berjinjit.
Trecet, yaitu telapak kaki jinjit bergerak ke kiri dan ke kanan. Tunjak tancep,
yaitu sikap berdiri diam.
4. Gerakan
Tangan yaitu
lenggang yaitu menggerakkan kedua tangan dengan arah yang berlawanan, pakblang
yaitu meluruskan kedua tangan keatas dengan tepak tangan mengarah keatas dan
kebawah, ngerayung yaitu gerak telapak tangan membuka dan ibu jari di tekuk ke
telapak tangan.
C. Rangkuman
Setiap etnis di Indonesia memiliki gerak dasar tari berbeda.
Salah satu factor yang mempengaruhi perbedaan gerak adalah factor sosial. Hal
ini terjadi karena tari merupakan bagian dari kehidupan masyarakatpendukungnya.
Gerak dasar tari Minang misalnya lebih banyak diambil dari ragam gerak pencak
silat. Demikian juga jika diperhatikan beberapa ragam gerak daerah Banyuwangi
memiliki kemiripan dengan ragam gerak Banyumasan.
Gerak tari dapat dilakukan secara baik
dan benar jika teknik dan prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dari
mana gerak tari itu berasal. Gerak pada tari tradisi sering memiliki standar
atau aturan baku yang harus dilakukan.
Gerak agem pada tari Bali memiliki teknik
dan prosedur baku sehingga kesalahan sedikit akan terlihat dengan jelas.
Seorang penari dapat melakukan teknik dan prosedur gerak tari tradisi dengan baik
jika dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Penari-penari tradisi
melakukan satu jenis tari berulang dan semakin dilakukan semakin terlihat
kemampuan keterampilan melakukan gerak semakin meningkat. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa teknik dan prosedur setiap gerak dilakukan berbeda-beda.
F. Refleksi
Kegiatan gerak dasar merupakan kegiatan yang mengarah pada
penciptaan karya tari. Seseorang dapat menciptakan karya tari bila dalam
dirinya memiliki kemauan dan kemampuan. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda,
kemampuan seseorang tergantung kepada kemauan dari orang itu sendiri. Jika kita
mau berusaha pasti akan diberikan jalan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Bersikap jujur, disiplin dan tangggung jawab dengan hasil karya yang telah di
ciptakan akan membuahkan hasil yang memuaskan. Menghargai karya seni orang lain
dengan memberikan apresiasi positif dan memberikan penghargaan terhadap gerak
dasar yang dihasilkannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi
menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi
Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan Fungsi Kesehatan
(terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya
terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan,
dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari
untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu,
social dan komunikasi.
Tari
tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup
lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli
antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan
upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada dua : Tari keraton
adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari
Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap
daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional.
B. Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh
provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita
ini. Sekolah seni tertentu di
Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di
Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang
tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan
menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari
tradisional di Indonesia.
Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian
Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan
tari kreasi baru karya mereka. Semoga
seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari
serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah
di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Seni Budaya untuk SMA. Solo: CV.
HK MJ
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh