assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
SEMANGAT BERIBADAH DENGAN MEYAKINI HARI
AKHIR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
MAKALAH, Pada dasarnya, tujuan dibuatnya MAKALAH ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam mata pelajaran PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI serta untuk melatih
siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami tentang seni
rupa tiga dimensi.
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan dukungan kepada
penulis dalam pelaksanaan pembuatan makalah dan dengan terselesaikannya makalah ini, penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu.
Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan baik dalam pengolahan data maupun dalam sistematika
penulisan makalah.
Untuk itu saya harapkan dari semua pihak guna menyempurnakan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Terlepas dari kekurangan yang ada, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, Baik
bagi kami sendiri maupun pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Memahami Makna Beriman kepada Hari Akhir ................................................................ 2
1. Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn ............................................................................... 2
2. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan ................................................................ 3
3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir Imam ............................................................ 4
B. Periode Hari Akhir ............................................................................................................ 4
C. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir .................................................................................. 6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................................................... 9
Saran.................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 10
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perlukah bukti tentang adanya hari akhir? Kehidupan sesudah mati
pasti adanya. Bukankah makhluk yang termulia adalah makhluk yang berjiwa?
Bukankah yang termulia di antara mereka adalah yang memiliki kehendak dan
kebebasan memilih? Kemudian yang termulia dari kelompok ini adalah yang mampu
melihat jauh ke depan, serta mempertimbangkan dampak kehendak dan
pilihan-pilihannya. Demikian logika kita berkata. Dari sini pula jiwa manusia
memulai pertanyaanpertanyaan baru. Sudahkah manusia melihat dan merasakan akibat
perbuatanperbuatan mereka yang didasarkan oleh kehendak dan pilihan mereka itu?
Sudahkah yang berbuat baik memetik buah perbuatannya? Sudahkah yang berbu-at
jahat menerima nista kejahatannya? Jelas tidak, atau belum, bahkan alangkah
banyak manusiamanusia baik yang teraniaya, dan sementara banyak pula
orang-orang jahat yang menikmati gemerlap dunia.
Karena itu, demi tegaknya keadilan, harus ada satu kehidupan baru
ketika semua pihak akan memer-oleh
secara adil dan sempurna hasil-hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihan
masing-masing. Itu sebabnya al-Qur’±n menamai hidup di akhirat sebagai
al-hayat yang berarti “hidup yang
sempurna” dan kematian dina-mainya wafat yang arti harfiahnya adalah
“kesempurnaan.”
Banyak ayat al-Qur’±n yang menjelaskan hakikat di atas, antara lain
Q.S Táhá/20:15 “Sesungguhnya saat (hari kiamat) akan datang. Aku dengan sengaja
merahasiakan (waktu)-nya. Agar setiap jiwa diberi balasan (dan ganjaran) sesuai
hasil usahanya”.(Q.S Tãhã/20:15).
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
hari akhir itu?
2.
Apakah
hikmah dar hari akhir?
3.
Apakah
yang harus kita persiapkan untuk menghadapi hari akhir?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Memahami Makna Beriman kepada Hari Akhir
Hari Akhir menurut bahasa artinya “Hari Penghabisan” (Q.S.
al-Baqarah/2:177), juga disebut “Hari Pembalasan” (Q.S. al-Fatihãh/1:4).
Sedangkan menurut istilah, Hari Akhir adalah hari mulai hancurnya alam semesta
berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir
juga disebut hari Kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah Swt. yang
seadil-adilnya (Q.S. alMumtahanah/60:3). Kebenaran akan datangnya Hari Akhir
dapat ditemukan melalui kajian ayat-ayat al-Qur’±n, ilmu pengetahuan, dan panca
indera. Melalui kajian akan kebenaran adanya Hari Akhir, kalian dapat
menghayati akan nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir. Berikut disajikan
informasi terkait dengan Hari Akhir menurut ketiga sudut pandang tersebut. Mari
kalian pelajari bersama!
1. Hari Akhir Menurut al-Qur’ãn
Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur'±n dapat dibagi menjadi
dua: a. Kiamat Sugr± (kecil) Kiamat
Sugr± adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk manusia
yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. ²li Imrãn/3:185:
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan
Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, Maka sungguh ia telah
beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan”. Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati mengalami
proses awal kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh (Q.S. arRµm/30:55-56).
Barzakh adalah alam yang menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat. Pada
masa itu roh manusia sudah menyadari akan kebenaran janji Allah Swt. (Q.S.
al-Mu’minµn/23:99-100), bahkan kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan
neraka dan siksa (Q.S. al-Mu’min/40:45-46).
Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sesudah
mati antara lain: 1) Fitnah kubur: yaitu beragam pertanyaan yang diajukan
kepada orang yang meninggal tentang Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya, dan
kiblatnya. 2) Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang
zalim, munafik, kafir dan musyrik (Q.S. al-An’ām/6:93, Q.S. alMu’min/40:46,
Q.S. Fu¡¡ilat/41:30, Q.S. al-Ahqāf/46:83-89). “Nikmat kubur diperuntukkan bagi
orang yang baik amal ibadahnya di dunia” (Q.S. ²li 'Imr±n/3:169-170 dan Q.S.
al-Baqarah/2:154). b. Kiamat Kubra
(besar) Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur
leburnya alam semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari kiamat
tersebut dijelaskan oleh Allah Swt.
dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3:
Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang
berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan” Dalam Q.S.
az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan peristiwa terjadinya kiamat dimulai dengan
datangnya gempa yang sangat dahsyat. Dalam
Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan keadaan manusia bagaikan anai-anai
yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu yang dihamburhamburkan. Berdasarkan ayat-ayat tersebut, peristiwa
kiamat merupakan kejadian yang sangat hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil
meniup sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung dibenturkan dan
terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-benda bumi pun
bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau balau kebingungan hanya Allah
Swt. saja yang Maha Kekal.
2. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan
a. Menurut Geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Setelah
diam gas itu menjadi dingin, maka gas yang berat mengendap ke bawah, yang
ringan berada di atas. Melalui proses evolusi yang lama sekali, gas bagian luar
mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan bagian tengah
masih panas. Zat panas bercampur lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi
beredar karena adanya daya tarik matahari terhadap bumi berkurang. Akibatnya
bumi akan bergeser dari matahari sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan
mengalami nasib seperti meteor (menyala/hancur).
b. Menurut Teori Fisika
Letak matahari kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi, namun sinar
matahari sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4
juta km, dan luas permukaannya 616 x 1010 km = 622160 km. Menurut ahli fisika
energi matahari dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya 5,7 x 1027 kalori =
5853,9 kalori/menit dan mampu menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta
derajat celcius. Kalau suatu ketika matahari tidak muncul atau cahayanya redup
karena tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat
hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak
bergulung-gulung, air laut naik sehingga hancurlah bumi ini.
3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir Imam
Ath Thabari dan Ibnu Katsir berpendapat bahwa telah diperlihatkan
peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini: a.
Peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan di hidupkan
kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke
tubuh orang yang terbunuh (Q.S. alBaqarah/2:72-73 ) b. Peristiwa Nabi Ibrahim
dan burung-burung yang dicincangnya kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di
atas bukit lalu Allah Swt. berfirman: “Panggillah! niscaya mereka datang
kepadamu dengan segera” (Q.S. al-Baqarah/2:260). Kedua informasi di atas memang
dijelaskan oleh al-Qur'±n, tetapi bukan merupakan berita langsung bahwa Hari
Akhir akan datang, melainkan informasi historis (sejarah) tentang peristiwa
yang pernah terjadi dan menjadi bukti secara indrawi bahwa kiamat pasti datang.
B. Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua
makhluk Allah berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan kehidupan baru
dan proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Yaumul Ba’atş
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia,
terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses dibangkitkannya
seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah Swt.: “Pada hari ketika mereka
dibangkitkan Allah semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka telah kerjakan, dan Allah
mengumpukan semua amal perbuatan mereka padahal mereka sudah melupakannya dan
Allah menyaksikan atas segala sesuatu.” (Q.S. al-Muj±dalah/58:6).
2. Yaumul Hasyr Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia
setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Kemudian semua manusia digiring ke tempat yang
luas yaitu Padang Mahsyar (tempat berkumpul). Firman Allah Swt.: “Dan
(ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu
akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak
Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (Q.S. al-Kahfi/18:47).
3. Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab
perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atīd. Kitab catatan
ini berisi semua perbuatan dan perkataan manusia sewaktu hidup di dunia. Firman
Allah Swt.: “Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat rang-orang bersalah
ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak
melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.
Mereka memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan
Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Q.S. al-Kahfi/18:49).
4. Yaumul hisãb dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari
ketika Allah Swt. memperlihatkan semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala
dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka
dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah Swt.: “Pada hari
itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang
telah mereka kerjakan.” (Q.S. an-Nµr/24:24). Tahapan selanjutnya adalah Mizan.
Mizan adalah timbangan yang adil berisi
kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap manusia. Setiap
orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya. Firman Allah Swt.: “Dan Kami letakkan timbangan yang tepat
(adil) pada hari kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika
amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya). Dan cukuplah
kami saja yang memperhitungkannya.” (Q.S. al-Anbiy±’/21:47).
5. As-Sira¯
A¡-sirā¯ adalah jembatan
yang terbentang di atas neraka menuju surga. Mudah atau sulitnya melewati A¡-sirā¯
itu tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda:
“Terbentanglah jembatan (A¡-sirā¯) itu di antara dua tepi Neraka Jahanam.”
(H.R. Muslim).
6. Yaumul Jaz±’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima
balasan Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan
amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah: “Pada hari itu tiap jiwa diberi
balasan dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan pada
hari tersebut. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S
al-Mukmin/40:17).
7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga Setelah seluruh manusia
dihisab dan melalui timbangan, mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal
perbuatannya. Pada saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun
bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah
Swt. pasti akan menerima balasan yang setara,yaitu berupa surga. Surga
disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya (Perhatikan! Q.S.
al-Hāqqah/69:21-24), (Q.S. al-Wāqi’ah/56:8-40).
8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka Adapun orang yang selama hidup
di dunia lebih banyak mengerjakan perbuatan jahat,maksiat tercela,dan kafir
terhadap Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan
menerima balasan yang jahat pula. Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan
neraka, digambarkan melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gāsyiyah/88:4-7:
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka
tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan
dan tidak pula menghilangkan lapar.”
C. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang kelima yang harus
diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan oleh setiap
manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh
sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk
menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt. Banyak ayat dan
hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya
adalah firman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut:
Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan
Hari Akhir hendaknya ia menghormati tamunya, siapa saja yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir hendaknya ia
menyambung tali silaturrahim, dan siapa saja yang beriman kepada Allah
dan Hari Akhir hendaknya ia berkata yang baik atau diam”. (H.R.Al-Bukhari dan
Muslim)
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada (al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka
yakin akan adanya akhirat”. Kemudian dalam percakapan Rasulullah dengan
malaikat Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan I¥s±n, beliau bersabda
(ketika ditanya tentang iman):
Artinya: “Beliau menjawab: ‘Kamu beriman kepada Allah,
malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir
baik dan buruk”. (H.R. Muslim). Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini
adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri orang beriman. Sedangkan dalam penggalan
hadis di atas, Rasulullah saw. menyebut Hari Akhir sebagai salah satu perkara
yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman. Iman kepada Hari Akhir berarti percaya dengan
penuh keyakinan bahwa kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat.
D. Hikmah Beriman kepada
Hari Akhir
Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah
karena Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan dan
hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa hikmah iman kepada Hari Akhir:
1. Muncul rasa kebencian
yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang mengakibatkan murka
Allah Swt. di dunia dan di akhirat:
2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan
segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini;
3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt.
dengan mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu;
4. Senantiasa termotivasi
untuk beramal baik dengan ikhlas;
5. Senantiasa menghindari
niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya;
6. Menjauhkan diri dari
asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang
ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Hari Akhir adalah hari
kiamat yang diawali dengan pemusnahan alam semesta. Semua manusia, sejak jaman
dari Nabi Adam a.s sampai terjadinya hari akhir akan dibangkitkan untuk
mendapatkan balasan semua amal perbuatan mereka;
2. Iman kepada Hari Akhir
adalah percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup yang kekal abadi di akhir
kelak;
3. Setelah alam semesta hancur secara total dan
kehidupan semua makhluk Allah berakhir, maka mulailah manusia menjalankan
tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’. Tahapan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut: Yaumul Ba’ats, Yaumul Hasyr, Buku Catatan, Yaumul
Hisab, Mizan, Shirat, Yaumul Jaza’, balasan amal baik surga dan balasan amal
buruk neraka;
4. Beriman kepada Hari Akhir
akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yaitu merasa bahwa hidup di dunia ini
hanya bersifat sementara saja, cepat atau lambat semua manusia pasti akan
kembali kepada Allah Swt. dan semua perbuatan mereka selama hidup di dunia akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt., sehingga hidup yang dijalaninya
akan ditempuh dengan penuh kehati-hatian, sikap dan perilaku yang sesuai dengan
tuntunan agama; 5. Mengimani Hari Akhir membuat manusia sadar bahwasanya
manusia itu lemah dan kerdil di hadapan Allah Swt. Kesadaran ini diharapkan
dapat menghilangkan sikap takabur, sombong, egois, dengki, dan penyakit hati
lainnya
SARAN
Sebagai umat islam, kita di wajib kan untuk mempercayai hari akhir,
maka oleh sebab itu, marilah kita memperbaiki amal dan ibadah kita agar menjadi
bekal di hari akhir nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
file:///F:/Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf
Bismillah..., izin copas buat materi ya kak :)
BalasHapusSilahkan... Terimakasih sudah membuka dan belajar menggunakan blog ini
HapusMakasih min
BalasHapusYoi... Terus semangat belajar
HapusAssalamualaikum, izin copas ya makasih banyak🙏🙏
BalasHapusSilahkan... Terimakasih sudah membuka dan belajar menggunakan blog ini
HapusAssalamualaikum kami izin copas ya kak untuk bahan materi
BalasHapuswaalaikumsalam, semoga ilmunya berkah
HapusIzin copas kak
BalasHapusMakasih kak
BalasHapusAssalamualaikum kami izin copas ya kak
BalasHapus