assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
ADAB MAKAN MINUM DALAM ISLAM
ADAB MAKAN MINUM DALAM ISLAM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehaditat ALLAH SWT
yang mana atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ETIKA MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM”.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
bapak/ibu guru serta teman-teman dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah “ETIKA MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami harapkan.Atas
kritik dan saran yang diberikan kami ucapkan terimakasih.
Berikut yang dapat kami tuliskan.Semoga
bermanfaat bagi kita semua.Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
- TUJUAN
ISI
A.
ETIKA MAKAN
B.
TATA CARA (ETIKA) MINUM.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
·
ETIKA
MAKAN
·
ETIKA
MINUM
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Artinya: Sungguh Kami telah menciptakan Manusia
dalam bentuk yang sebaiknya. (QS.At Tiin:4)
Dalam ayat diatas disebutkan bahwa manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH yang sempurna baik dari segi akal maupun
fisik.Karena itu ALLAH juga mengatur kita dengan sempurna pula sesuai dengan
Al-qur’an dan Al-Hadis.
Begitu juga dengan tata cara makan dan minum,
semuanya sudah di contohkan oleh Rosulullah SAW dalam Al-Hadis. Makan adalah
kebutuhan pokok manusia dan setiap hari kita lakukan tapi apakah selama ini
kita sudah melakukan etika makan sesuai dengan sunah Rosulullah SAW?
Jawabannya: Ternyata banyak dari kita belum
melakukanya sesuai dengan sunah Rosul.
Untuk itulah kami menulis makalah ini agar kita
tahu apa yang boleh dilakukan saat kita makan dan apa yang tidak boleh/dilarang
dilakukan.
- TUJUAN
- Untuk melengkapi tugas agama.
- Untuk memberi tahukan kepada pembaca apa saja yang harus dilakukan saat makan dan minum.
- Untuk member tahukan kepada para pembaca hal-hal apa saja yang dilarang saat makan dan minum.
DEFINISI
A. ETIKA MAKAN
1. Memulai makan dengan BASMALLAH dan
mengakhiri dengan HAMDALLAH.
Dari Umar bin
Abi Salamah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW bersabda: “Bacalah Basmalah
dan makan dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang dekat dengan mu’’
(HR. Bukhori dan Muslim).
Tetapi
bagaimana jika awalnya kita lupa membaca Basmalah maka bacalah
BISMILLAHI
AWWALU WA AKHIRUHU
Dalam hadis
disebutkan bahwa jika seseorang lupa baca Basmalah maka setan makan bersamanya
tapi setelah membaca doa diatas maka setan menuntahkannya.
2. Makan dengan Tangan
Kanan.
Riwayat dari
Salamah bin Al-Akwa ra. Bahwa ada seorang lelaki makan dirumah Rosulullah SAW
dengan menggunakan tangan kirinya, maka beliau SAW bersabda: “Makanlah
dengan tamgan kananmu”
Lelaki itu
menjawab: “Aku tidak Bisa”
Beliau SAW
bersabda: Engkau tidak bisa, tidak ada yang menghalangimu untuk melakukannya
selain sifat sombong”
Kemudian Lelaki
itu tidak bias mengangkat tangannya ke mulutnya.
Dalam hadis di
atas dengan sangat jelas kita diperintahkan dengan tangan kanan.
Dalam hadis
lain Nabi bersabda jika makan dengan tangan kiri adalah suatu kesombongan
padahal kesombongan itu adalah selendang ALLAH, kalau kita sombong sama saja
kita menarik selendang ALLAH tentu saja ALLAH akan marah dengan kita.
Makan dengan
tangan kanan adalah sunah Rosulullah SAW, selain itu makan dengan tangan kanan
juga lebih sopan daripada makn dengan tangan kiri.
3. Memulai Makan Dari
Pinggir Piring bukan yang berada di tengahnya.
Riwayat dari
Ibnu Abbas ra. Bahwa Nabi SAW bersabda
Berkah itu turun di tengah-tengah makanan, oleh karena itu makanlah dari
pinggir jangan memulai makan dari tengahnya (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Selain itu
makan dari pinggir juga memudahkan kita, karena makanan yang berada di pinggir
lebih cepat dingin dari pada makanan yang berada ditengah, jadi kita tidak
perlu meniupnya.
Dalam ilmu
kesehatan kita tidak boleh meniup makanan, karena udara yang keluar dari
mulut kita banyak mengandung kuman.
4. Makan Dengan 3 Jari.
Riwayat dari
Ka’ab Bin Malik Ra. Ia berkata: “Aku menyaksikan Rosulullah SAW makan dengan
3 jari. Jika telah selesai , beliau membersihkan sisa-sisa makanan dengan
mulut beliau”. (HR. Muslim).
Kalau kita
makan dengan 3 jari, makanan yang kita ambil itu kan sedikit hal itu
memudahkan kita untuk mengunyah makanan tersebut.
Kalau resep
dokter harus mengunyah 23 kali tapi kalau kita biasanya cuma mengunyah 2/3 kali
langsung telan.
Dan tahu tidak,
makanan yang langsung bersentuhan dengan tangan itu lebih mudah terserap oleh
lambung dari pada makanan yang diambil dengan sendok.
Setelah selesai
makan beliau membersihkan tangannya dengan mulut karena kita manusia tidak tau
di mana letak keberkahan makanan itu.
5. Makan bersama-sama
/Berjama’ah.
Riwayat dari
Wahsyi bin Harb ra. Bahwa para sahabat berkata: Wahai Rosulullah kami sudah
makan tapi tidak merasa kenyang?
Beliau
menjawab: Boleh jadi kalian makan dengan sendiri-sendiri ?.
Mereka berkata:
Benar.
Beliau
bersabda: makanlah bersama-sama dan sebutlah nama ALLAH, niscaya akan di
berkahi kalian. (HR. Abu Dawud).
Riwayat dari
Abu Hurairah ra.Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Makanan dua orang bisa
mencukupi tiga orang, dan makanan untuk tiga orang bisa mencukupi tiga orang.
(HR. Bukhori dan Muslim).
Dari dua hadis
diatas menunjukan bahwa makan bersama-sama lebih bermanfaat dan lebih irit.Jadi
kalau kita bisa, kita usahakan untuk makan secara berjama’ah/bersama-sama.Kalau
orang jawa bilang “mangan bathu luwih seger”.
6. Dilarang Mencela
Makanan.
Riwayat dari
Abu Hurairah ra.Ia berkata: Sama sekali belum pernah Rosul SAW mencela suatu
makanan. Jika beliau suka beliau makan, jika tidak suka beliau
tinggalkan.(HR. Bukhori dan Muslim).
Jadi kalau kita
tidak suka dengan makanan yang terhidang di meja makan kita, kita jangan
mencelanya tinggalkan saja lalu kita masak atau membeli makanan yang kita
sukai.Karena kalau kita mencela makanan boleh jadi kita tidak bersyukur atas
nikmat yang ALLAH berikan pada kita.
Artinya:
sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah(nikmat) kepadamu
tetapi jika kamu mengingkari(nikmat-Ku) maka pasti azabku sangat berat. (QS.
Ibrahim:7).
7. Makhruh (boleh)
makan dengan Bersandar.
Riwayat dari
Abu Junaifah Wahab bin Abdullah ra. Ia berkata: “Rosulullah SAW bersabda: “Aku
tidak pernah makan dengan bersandar! (HR. Bukhori).
Disini di
sebutkan bahwa Rosul tidak pernah makan dengan bersandar tapi beliau juga tidak
pernah melarang kita makan dengan bersandar, karena pada hadis lain
disebutkan bahwa Rosul tidak mau memberatkan umatnya.
8. Tidak Boleh Makan
dengan Berdiri.
Dari Anas
ra.Dari Nabi melarang seseorang minum dengan berdiri.
Qatadah
berkata: ”Lalu kami bertanya kepada Anas: “Bagaimana sekiranya makan
(dilakukan dengan berdiri)?
Ia(Anas)
menjawab: ”Itu lebih jelek” (HR.Muslim).
Kesimpulannya
kalau kita makan harus duduk.
9. Dilarang makan dan
Minum dengan bejana (wadah) dari emas dan Perak.
Dari Abu
Hudzaifah ra.Ia berkata: Bersabda Nabi SAW: “Janganlah kalian minum dengan
wadah-wadah dari emas dan perak dan janganlah kalian makan dengan ke dua
wadah tersebut. Sesungguhnya wadah emas dan perak buat orang kafir di dunia
dan untuk orang muslim di akhirat” (Muttafaqun ‘alaih)
Larangan ini di
tunjukan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Hadis ini juga menunjukan bahwa
wadah-wadah perak itu haram bagi muslim maupun kafir tapi kenapa di tuliskan
“buat mereka orang kafir didunia” ini
hanya menunjukan bahwa orang-orang kafir terdahulu makan dan minum menggunakan
wadah emas dan perak.
Dalam hadis
lain di sebutkan:
Dari Ummu
Salamah ra. Bahwa Rosulullah SAW bersabda: “Orang yang makan dan minum dari
wadah emas dan perak samalah halnya dengan mengucurkan ke dalam perutnya Api
Neraka” (HR. Bukhori dan Muslim)
Na’uzubillah
min syari dzalik……..semoga kita tidak ternasuk ke dalamnya.
Nabi melarang
manusia makan dan minum dengan emas atau perak karena hal ini akan menimbulkan sifat
sombong.
10. Larangan makan buah kurma atau buah yang
sejenis dua butir sekali makan.
Riwayat dari
Jabalah bin Suhaim ia berkata: “Kami bersama Ibnu Zubair mengalami susah
pangan. Kemudian kami dikarunia rezeki sejumlah kurma. Tiba-tiba Abdullah bin
Umar ra. lewat di hadapan kami yang mana kami sedang makan. Lalu ia berkata: “Janganlah
kalian makan dua butir sekali makan”
Abdullah bin Umar ra. Melanjutkan: “kecuali orang itu telah meninta izin
pada saudaranya”. (HR. Bukhori dan Muslim).
B. TATA CARA (ETIKA) MINUM.
1. Bernafas 3 kali.
Dari Anas ra.Ia
berkata: “Apabila Rosulullah SAW minum beliau bernafas 3 kali”.
Artinya:bernafas di luar bejana bukan didalam bejana.
Jadi kalau kita
mau minum baik dari bejana maupun dari gelas usahakan untuk bernafas 3 kali
dulu.
2. Membaca BASMALLAH.
Seperti halnya
dengan makan, saat mulai minumkita harus membaca basmalah.
Pada dasarnya
semua yang akan kita lakukan dari bangun tidur hingga tidur lagi harus membaca
doa jika tidak hafal maka cukup dengan membaca BASMALAH.
3. Tidak boleh minum
menyerupai Onta.
Dari Ibnu Abbas
ra.Ia berkata: Rosululla SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan
sekaligus seperti cara minum onta, tetapi minumlah dua atau tiga kali.
Bacalah basmalah saat kalian hendak minum, dan bacalah hamdallah saat kalian
telah selesai”.(HR. Tirmidzi).
Maksudnya minum
seperti onta disini adalah sekali minum langsung habis, dan hal ini tidak
diperbolehkan.Apalagi kalau minumnya sampai mengeluarkan suara itu juga tidak
boleh.
4. Makhruh Minum
melalui mulut Teko(kirbat).
Dari Abu
Hurairah ra.Ia berkata: “Rosulullah SAW melarang seseorang minum dari mulut
teko atau kirbat” (HR. Bukhori dan Muslim).
Dalam hadis di
atas Rosul melarang kita minum dari mulut teko atau kirbat tapi dalam hadis
lain Rosul pernah minum dari mulut teko. Ini menunjukan kalau minum dari
mulut teko boleh tapi alangkah lebih baik kalau kita tidak minum
dari mulut teko.
5. Makhruh meniup
Makanan.
Dari Ibnu Abbas
ra.Bahwa nabi melarang seseorang bernafas ke dalam bejana atau meniup ke
dalamnya”. (HR. Tirmidzi).
Seperti halnya
dengan tatacara makan kita tidak boleh meniup minuman.Tapi jika minuman itu
terkena kotoran di buang saja.
6. Boleh Minum dengan
Berdiri tapi lebih baik duduk.
Dari Ibnu Abbas
ra.Ia berkata: “Aku memberi minum Rosulullah SAW daei air zam-zam. Lalu beliau
minum seraya berdiri”.(HR. Bukhori dan Muslim).
Tapi dalam
hadis lain di sebutkan
Dari Abu
Hurairah ra.Ia berkata: “Rosulullah SAW bersabda: “Janganlah seseorang dari
kalian minum dengan berdiri. Barang siapa lupa hendaknya ia
memuntahkannya”.(HR. Muslim).
Dari dua hadis
di atas dapat di simpulkan bahwa jika kita minum boleh dengan berdiri,
tapi jika kita bisa melakukannya dengan duduk maka hendaklah kita duduk.
7. Tidak boleh minum
memakai wadah emas dan perak.
Penjelasannya
sudah ada di depan.
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dari penjelasan
di atas dapat di simpulkan bahwa islam telah mengatur adab makan dan minum,
adab makan dan minum ini pun di terapkan olah Nabi dan Para Sahabat-sahabatnya,
tak ada anjuran yang di perintahkan melainkan untuk kebaikan dan manfaat untuk
kita sendiri.
Adapun etika
makan dan minum dalam islam sebagai berikut
ETIKA MAKAN:
1)
Memulai dengan BASMALLAH dan mengakhiri dengan HAMDALLAH.
2)
Makan dengan tamgan kanan.
3)
Me,ulai makan dari pinggir piring.
4)
Makan dengan 3 jari.
5)
Makan berjama’ah.
6)
Dilarang mencela makanan.
7)
Boleh makan dengan bersandar.
8)
Dilarang makan dengan berdiri.
9)
Dilarang makan dengan bejana dari emas dan perak.
10) Tidak
boleh makan buah dua butir sekali makan.
- ETIKA MINUM:
1)
Sebelum minum Bernafas 3 kali.
2)
Membaca BASMALLAH.
3)
Tidak boleh Minum sekali teguk.
4)
Boleh minum melalui mulut teko.
5)
Boleh meniup minuman.
6)
Boleh Minum dengan berdiri tapi lebih baik duduk.
7)
Tidak boleh minum dengan wadah yang terbuat dari emas dan perak.
DAFTAR PUSTAKA
Hirasah Al-Fadhilah karya
Asy-Syaikh Bakr Abu Zaid
Departemen Ilmiah Darul
Wathan.Etika Seorang Muslim.2008.Jakarta:Darul Haq
Prof. Dr. H. Abdurrahman,
Asymuni, dkk. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. 2000. Jakarta: Suara Muhammadiyah.
Humpunan Putusan
Tarjih.Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah Cetakan III.
Yogyakarta:Pustaka “SM”
Yogyakarta:Pustaka “SM”
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh