MAKALAH PENJAS: KECEPATAN (SPEED)

assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh apa kabar sahabat cerdas??... kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “kecepatan/speed”.
Makalah ini berisi tentang materi tersebut, dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan Kebugaran Jasmani, Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

                                               

                                               
                                                                                                                                                                                                                                                            Penulis



























DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................................................ ii
BAB I
Pendahuluan
Latar belakang....................................................................................................................... 1
BAB II
Pembahasan
Pengertian kecepatan........................................................................................................... 2
Faktor-faktor yang memepengaruhi kecepatan seseorang ..................................................... 3
Program latihan kecepatan.................................................................................................... 5
BAB III
Penutup................................................................................................................................. 9
Kesimpulan........................................................................................................................... 9
Daftar pustaka..................................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan yang pesat di bidang olahraga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pengalaman membuktikan bahwa untuk mencapai prestasi yang tinggi tidak cukup hanya dengan berlatih yang teratur, terukur dan terprogram, tetapi harus ditunjang dengan ilmu-ilmu penunjang lainnya. Untuk peningkatan prestasi olahraga sangat membutuhkan kondisi fisik yang prima, misalnya: kelentukan, kekuatan, koordinasi, kecepatan daya tahan dan kelincahan.
Seringkali kecepatan menjadi faktor penentu dalam cabang olahraga seperti nomor-nomor sprint, anggar, tinju dan beberapa cabang olahraga permainan. Karena kecepatan dalam banyak cabang merupakan komponen kondisi fisik yang esensial (Harsono, 1988: 216). Kecepatan dipengaruhi oleh waktu rekasi, sedangkan waktu reaksi tergantung pada proses rangsang indera atau syaraf pendengaran dan syaraf perintah. Misalnya seseorang sedang melakukan start dalam lari sprint, maka waktu reaksi itu adalah waktu mendengarkan aba-aba start sampai gerak pertama yang dilakukan (Sajoto, 1988 : 54-55).
Menurut Fox dan Mathews (1981) yang dikutip oleh Sodarno mengatakan bahwa kira-kira diperlukan waktu 6 detik untuk mencapai kecepatan maksimum dari mulai start diam. Untuk dapat mengalami kecepatan maksimum, seorang pelari hendaknya berlari minimal 50 yard. Sedangkan kecepatan ulangan latihan kecepatan baru dimulai lagi setelah keadaan pulih asal benar (Soedarno, SP, 1982 : 91).








BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Kecepatan
Upaya pencapaian prestasi atau hasil optimal dalam berolahraga, memerlukan beberapa macam penerapan unsur pendukung keberhasilanseperti kecepatan. Kecepatan adalah waktu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan suatu kerja fisik tertentu. Kecepatan dalam banyak cabang olahraga merupakan inti dan sangat diperlukan agar dapat dengan segera memindahkan tubuh atau menggerakkan anggota tubuh dari satu posisi ke posisi lainnya.
Kecepatan atau speeds, adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, smash dalam bulutangkis, dan lain-lain (Dwiyogo dan Sulistyorini, 1991:29).
Pengertian kecepatan menurut Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarakdalam waktu yang cepat.
Abdul Kadir Ateng (1997:67), menyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kecepatan menurut Kirkendall dkk (1980:243) adalah jarak dibagi waktu; kecepatan diukur dengan satuan jarak dibagi dengan satuan waktu. Menurut Kent (dalam Budiwanto, 2004:37) kecepatan adalah jarak tempuh per satuan waktu yang diukur dalam menit atau skala kuantitas, kecepatan adalah kemampuan melakukan gerakan dalam periode waktu yang pendek.
Selanjutnya menurut Dick (1989) dalam Yunyun Yudiana, dkk (2011:10), kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Berdasarkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan yang disampaikan oleh para ahli tersebutdi atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan suatu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan secara berturut-turut atau memindahkan tubuh dari posisi tertentu ke posisi yang lainpada jarak tertentu pada waktu yang sesingkat-singkatnya.
  1. Faktor-faktor yang memepengaruhi kecepatan seseorang
Haag Jonath dan Krempel (1987) dalam Andi Suhendro (2005:4.26) adalah tenaga otot, viscositasotot, kecepatan reaksi, kecepatan kontraksi, koordinasi antara syaraf pusat dan otot, ciri antropometrik, dan daya tahan kecepatan. Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan dan penerapannya dalam aktivitas olahraga, unsur kecepatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam mencapai hasil optimal. Implikasi kecepatan berupa kecepatan reaksi sebagian,sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan gerak anggota tubuh secara keseluruhandalam menempuh jarak tertentu seperti lari. Lari merupakan gerakan memindahkan kaki secara bergantian diikuti dengan gerakan lengan dan ada saat melayang diudara. Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari seperti pada atletik, sepakbola, bola basket dan lain-lain. Berkaitan dengan penerapan lari pada cabang olahraga atletik, lari merupakan salah satu nomor yang sering dipertandingkan. Penerapan lain tentang lari juga dibutuhkan pada nomor lompat yaitu lompat jauh. Penerapan lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan lompatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh sebenarnya adalah lari dengan kecepatan danmenumpu. Jadi,seorang pelompat akan berhasil melompat apabila larinya cepat dan kemudian diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpu. Oleh karena ituseseorang yang ingin mencapai hasil baik dalam lompatannya, dituntut untuk melakukan lari awalan yang cepat dengan langkah-langkah yang tetap. Agar dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan lari awalan, maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan.
Kecepatan bukan berarti hanya menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas pada gerak tubuh, Seperti kecepatan melempar bola ditentukan oleh singkat tidaknya lengan dalam menempuh jarak gerak lempar, dan sebagainya. Para ahli penelitian dari Leningrat Physical Culture Recerch Institute yang dikutip oleh Harsono (1988) tekah melakukan beberapa penelitian tersebut menyimpulkan bahwa, jika ingin mengembangkan kecepatan (speed) jangan hanya berlatih kecepatan saja, akan tetapi berlatih pula komponen-komponen lainnya seperti kekuatan dan daya tahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan itu menurut Bompa (1983) yang dikutip Harsono (1988) ada enam faktor yaitu :
  1. Keturunan (Heredity) dan natural talent
  2. Waktu reaksi
  3. Kemampuan untuk mengatasi tahan (resistance) ekternal seperti peralatan lingkungan dan lawan
  4. Teknik seperti, misalnya gerakan tangan, tungkai, sikap tubuh pada waktu lari, dan sebagainya.
  5. Konsentrasi dan semangat
  6. Elastisitas otot, terutama otot-otot di pergelangan kaki dan pinggul.
    Mungkin diperngaruhi oleh faktor hereditas, namun kecepatan aerobic dapat ditingkatkan dengan jalan meningkatkan otot secara optimal dan dengan memperbaiki ediensi mekanis dari gerakan-gerakan itu. Akan hal ini usaha latihan kekuatan harus dipusatkan pada kelompok otot yang paling berperan dalam kegiatan olahraga tersebut. Misalnya untuk lari cepat atau melompat, maka kekuatan harus dikembangkan pada otot-otot pendukung anggota bawah (Pete, Rotella, Mc. Clenanghon, Pentejemah K.Dwijowiyono, 1993 : 325).
  1. Program Latihan Kecepatan
Tujuan                                     : Meningkatkan kecepatan
Metoda yang digunakan         : Pengulangan
Bentuk Latihan           :
  1. Bentuk Latihan 1
  2. Bentuk Latihan 2
  3. Bentuk Latihan 3
  4. Bentuk Latihan 4
  5. Bentuk Latihan 5
  6. Bentuk Latihan 6
  7. Bentuk Latihan 7
Intensitas beban          :
  1. Maksimal
  2. Maksimal
  3. Maksimal
  4. Maksimal
  5. Maksimal
  6. Maksimal
  7. Maksimal
Repetisi           :
  1. 3 kali
  2. 3 kali
  3. 2 kali
  4. 2 kali
  5. 3 kali
  6. 2 kali
  7. 2 kali
Set                   :
  1. 3 set
  2. 2 set
  3. 2 set
  4. 2 set
  5. 3 set
  6. 3 set
Tahap Latihan
Alokasi Waktu
Durasi
Repetisi
Set
Istirahat Antar
Keterangan
Repetisi
Set
  1. Pemanasan
  • Pereganan
  • Jogging
  • Senam
5 menit
10 menit
5 menit






  1. Latihan Inti
  • Bentuk latihan kecepatan 1
  • Bentuk latihan kecepatan 2
  • Bentuk latihan kecepatan 3
  • Bentuk latihan kecepatan 4
  • Bentuk latihan kecepatan 5
  • Bentuk latihan kecepatan 6
  • Bentuk latihan kecepatan 7

Waktu Maksimal
  • 3
  • 3
  • 2
  • 2
  • 3
  • 2
  • 2
  • 3
  • 2
  • 2
  • 2
  • 3
  • 3
  • 3
  • 1 menit
  • 2 menit
  • 6 menit
  • 3 menit
  • 1 menit
  • 2 menit
  • 2 menit
  • 3 menit
  • 6 menit
  • 18 menit
  • 6 menit
  • 3 menit
  • 4 menit
  • 4 menit

  1. Pelemasan
(cooling down)
10 menit






LATIHAN INTI
  1. Bentuk Latihan 1
Gambar :
Hasil gambar untuk LATIHAN KECEPATAN
star                                                                                          finish
10 meter
  1. INTENSITAS : Maksimal
  2. REPETISI : 3x
  3. SET : 3
  4. KETERANGAN :
  5. Pertama, peserta berada di garis star, lalu melakukan posisi siap
  6. Kedua, peserta berlari melewati bilah-bilah secara maksimal
  7. Ketiga, peserta melakukan sprint secara maksimal sejauh 10 meter
  8. Keempat, kemudia peserta recovery aktif (jalan) selama 1 menit/repetisi. Recovery antar set selama 3 menit
  9. Alat-alat yang diperlukan seperti :
  • Kuns
  • Tepung/ bilah
  • Stopwatch
  • Peluit
  1. Bentuk latihan 2
Gambar :








finish
10 meter                                           20 meter
star
Jalan (recovery)               jalan (recovery)
  1. INTENSITAS : Maksimal
  2. REPETISI : 3x
  3. SET : 2
  4. KETERANGAN :
  5. Pertama, peserta berada di garis star, lalu melakukan posisi siap
  6. Kedua, peserta berlari secara maksimal sejauh 10 meter, setelah itu peserta kembali dengan berjalan sejauh 10 meter selama 30 detik, kemudian peserta kembali melakukan lari secara maksimal sejauh 30 meter, kemudian peserta kembali dengan berjalan selama 2 menit. Recovery antar set 6 menit.
  7. Alat-alat yang diperlukan :
  • Peluit
  • Stopwatch
  • kuns
  1. Bentuk latihan 3
Gambar :















finish
star                                             Sprint 60 meter
  1. INTENSITAS : Maksimal
  2. REPETISI : 2x
  3. SET : 2
  4. KETERANGAN :
  5. Pertama, peserta berada di garis star, lalu melakukan posisi siap
  6. Kedua, peserta berlari secara maksimal sejauh 60 meter
  7. Ketiga , peserta melakukan recovery selama 6 menit. Recovery antar set 18 menit
  8. Alat-alat yang diperlukan :
  • Kuns
  • Stopwatch
  • Peluit
  1. Bentuk Latihan 4
Gambar :

































10 meter
star                  finish















10 meter















  1. INTENSITAS : Maksimal
  2. REPETISI : 2x
  3. SET : 2
  4. KETERANGAN :
  5. Pertama, peserta berada di tempat star, lalu melakukan posisi siap
  6. Kedua, peserta ditempatkan di tengah-tengah atau tempat star sebanyak 4-6 orang, kemudia setiap peserta berlari kearah kuns yang berada didepannya
  7. Ketiga, setelah berlari ke arah kuns yang ada didepannya, kemudian kembali lagi berlari secara maksimal ke arah kuns tempat star, peserta kembali dengan cara memutari kuns seaarah jarum jam
  8. Keempat, setelah sampai ditengah peserta kemudian berlari kearah kuns yang disebelah kanannya, kemudian kembali lagi ketengah.
  9. Kelima, peserta melakukan bentuk latihan tersebut 4x dan berakhir pada tempat pertama peserta memulai berlari atau ditengah.
  10. Keenam, recovery per repetisi selama 3 menit, dan recovery perset selama 6 menit
  11. Alat-alat yang diperlukan :
  • Kuns
  • Stopwatch
  • peluit



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Speed adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesing-singkatnya.
Kecepatan adalah berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam waktu yang singkat.
kecepatan adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu yang pendek.













DAFTAR PUSTAKA
Nala Ngurah., Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Progra Pascasarjana Prodi Fisiologi Olahraga. Universitas Udayana. Denpasar 1998.
Sajoto. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Dahara Prize Semarang. 1995.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma


 

Komentar