assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “REVOLUSI INDUSTRI”.
Makalah ini
berisi tentang materi tersebut, dengan bahasa yang singkat, padat, dan
mudah dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka
yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang
menjelaskan Kebugaran Jasmani, Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang
menjelaskan isi dari makalah saya. Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar
pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Saya menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B.
Tujuan.......................................................................................................................... 1
C.
Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Revolusi Industri............................................................................................. 2
B.
Sebab-sebab
terjadinya Revolusi Industri......................................................................... 3
C.
Kehidupan
Sosial Ekonomi Eropa Pada Masa Pra-Revolusi Industri ............................... 4
D. Revolusi di
Inggris............................................................................................................ 5
E.
Para Penemu dan
Hasil Temuanya.................................................................................... 6
F.
Akibat Revolui
Industri..................................................................................................... 7
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................................... 9
B.
Saran............................................................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era
sebelum revolusi industri terjadi, dunia berada pada periode dengan perubahan
yang sangat lambat dan nyaris tak terlihat dbidang teknologi dan perdagangan.
Beberapa perubahan kecil hanya terjadi hanya jumlah produksi per kapita.
Perubahan ini hanya berakibat pada meningkatnya populasi penduduk tanpa
mengubah standar dan gaya hidup. Ini hampir terjadi seluruh bagian dunia.
Standar hidup
penduduk didunia ditahun 1700 sulit dibedakan dengan penduduk dunia era
babilonia ditahun 2000 SM silam. Fakta ini disebut dengan Malthusian trap,
setelah malthus (seorang ahli ekonomi dan politik inggris menganalisa hubungan
antara produksi barang (yang seharusnya meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk) dan peningkatan jumlah penduduk (yang terus tumbuh secara
geometris).
Sejarah
revolusi industri adalah sebuah proses ketika, untuk pertama kalinya kehidupan
manusia, sebuah negara mematahkan teori Malthusian trap dengan membuat
perubahan besar pada produktivitas per kapita. Hal ini menghasilkan kemajuan
pesat dibidang teknologi, dan lambat laun mengubah standar hidup penduduk
secara signifikan.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Revolusi Industri ?
2. Apa saja
sebab-sebab terjadinya Revolusi Industri ?
3. Bagaimana
kehidupan sosial ekonomi eropa pada masa pra-revolusi industri ?
4. Bagaimana
keadaan Revolusi Industri di Inggris ?
5. Barang apa
saja yang telah ditemukan dimasa Revolusi Industri ?
6. Apa saja
dampak revolusi industri ?
Tujuan Pembahasan
1. Mampu mengetahui pengertian dari Revolusi Industri
2. Mampu mengetahui sebab-sebab pasti Revolusi Industri
3. Untuk mengetahui keadaan kehidupan sosial ekonomi eropa pada masa
pra-revolusi industri
4. Mendeskripsikan keadaan Revolusi Industri di Inggris
5. Mampu mengenali beberapa tokoh penemu-penemu di masa Revolusi Industri
6. Dapat memahami dampak negatif maupun positif dari Revolusi Industri
BAB
II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Revolusi Industri

Pengertian revolusi
industri mengacu pada dua hal. Pertama, adalah perubahan cepat
dalam teknologi pembuatan barang-barang. Kedua, adalah
perubahan dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dunia. Pada pengertian
pertama dapat dikatakan bahwa revolusi industry telah merubah proses dan cara
kerja manusia dalam menghasilkan suatu barang. Sebelumnya pembuatan
barang-barang dilakukan secara manual dengan hanya menggunakan tangan dan kaki
manusia, sedangkan pasca revolusi industry pembuatan barang-barang menggunakan
bantuan alat-alat mekanik dan otomatis. Pembuatan barang-barang yang pada awalnya
hanya mengandalkan kecepatan tangan dan kaki mengalami perubahan pasca revolusi
industri. Tenaga manusiahanya sedikit diperlukan karena proses pengerjaan lebih
banyak dilakukan oleh alat-alat yang bekerja secara otomatis dan digerakkan
oleh tenaga mesin. Hasilnya pun akan sangat berbeda. Secara manual hanya
dihasilkan barang dalam jumlah sedikit dan lama, sedangkan dengan bantuan
mesin, barangbarang yang dihasilkan pun akan lebih banyak dan prosesnya cepat.
Pengertian kedua yaitu perubahan dalam bidang sosial dan ekonomi berkaitan
dengan terjadinya perubahan yang besar dan cepat dari pola ekonomi agraris
menjadi pola ekonomi industri. Pada masa sebelum berkembangnya revolusi
industri, mata pencaharian yang umumnya berkembang di masyarakat adalah
pertanian. Tentu saja hal ini akan menghasilkan budaya masyarakat pertanian.
Pasca revolusi industri, mata pencaharian masyarakat semakin beragam dan lebih
banyak berada pada sektor industri. Kegiatan produksi yang dilakukan pada masa
sebelum dikenalnya revolusi industri lebih bersifat industri rumahan. Di Eropa
dikenal dengan istilah gilda yang merujuk pada suatu bengkel
kerja atau tempat usaha pembuatan barang-barang. Umumnya barang-barang yang
dibuat di gilda tersebut adalah alat-alat pertanian dan rumah
tangga. Setiap gildahanya membuat satu jenis barang saja, sehingga
dikenal berbagai macam gilda, misalnya gilda tas, gilda sepatu, gilda kursi,
dan sebagainya. Gilda baru akan bekerja bila ada
pemesanan dari masyarakat. Biasanya pemesannya adalah kelompok masyarakat kelas
atas, sebab harga-hargabarang yang dijual gilda sangat mahal
sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat banyak.
Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk
pertama kalinya oleh FriedrichEngels dan Louis-Auguste
Blanqui pada pertengahan abad ke-19. Tidak jelas penanggalan secara
pasti tentang kapan dimulainya revolusi industri. Tetapi T.S.
Ashton mencatat permulaan revolusi industri terjadi kira-kira antara
tahun 1760-1830. Revolusi ini kemudian terus berkembang dan mengalami puncaknya
pada pertengahan abad ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan
ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan mesin tenaga-uap, rel, dan
kemudian di akhir abad tersebut berkembang mesin kombusi dalam serta mesin
pembangkit tenaga listrik.
B.
Sebab-sebab
terjadinya Revolusi Industri
Revolusi Industri
untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun faktor-faktornya yang
menyebabkannya adalah sebagai berikut:
·
Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of
Rightsehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya
menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
·
Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
·
Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja
dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin
tenun, mesin uap, dan sebagainya.
·
Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris
juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah
jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
·
Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru
(hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah
dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka
perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
·
Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi
Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris
untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
C.
Kehidupan
Sosial Ekonomi Eropa Pada Masa Pra-Revolusi Industri
Revolusi Industri berkembang pertama kali di Inggris. Kondisi kehidupan sosial
ekonomi Eropa sebelumnya terjadinya Revolusi Industri sangat mempengaruhi
munculnya momentum ini di Inggris. Kehidupan sosial ekonomi Eropa pada masa
sebelum munculnya Revolusi Industri ditandai dengan berkembangnya tata
kehidupan agraris yang bercorak feodal. Kondisi ini mulai berubah ketika
meletus perang salib (1096-1291) yang memberi ruang hubungan antara
negara-negara Eropan dengan dunia Timur. Kebutuhan yang sama akan barang-barang
keperluan hidup antara kedua wilayah ini mendorong terbentuknya hubungan
perdagangan. Hal tersebut juga mendorong munculnya kota-kota dagang Eropa
seperti Florence, Venesia, Genoa, dan lain-lain.
Munculnya kota-kota dagang inikemudian diikuti dengan munculnya usaha-usaha
industri bersekala kecil yang disebut industri rumah tangga (home industry).
Hingga tahun 1200, industri rumah tangga semakin berkembang dengan terbentuknya
gilda. Gilda adalah persekutuan industri rumah tangga sejenis hak yang
mendapat monopoli dan perlindungan pemerintah.
Tahun 1350, di Eropa mulai terbentuk perserikatan kota-kota dagang yang disebut
hansa. Hansa dimaksudkan untuk melindungi usaha perdagangan secara mandiri.
Dengan pekembangan ini, Eropa mulai memasuki tahap masyarakat industri yang
digerakkan oleh sektor perdagangan. Sejak abad ke-14,
Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun industri-industri
laken (sejenis kain wol).
D.
Revolusi di Inggris
Semenjak era Renaissance, ilmu
pengetahuan telah berkembang pesat. Para ilmuwan menciptakan penemuan baru.
Penemuan besar yang menjadi titik balik revolui industri adalah mesin uap yang
ditemukan oleh James Watt pada tahun 1769. Mesin uap segera dimanfaatkan untuk
menggerakkan mesin-mesin industri terutama pada pabrik-pabrik tekstil.
Selain mesin uap, penemuan lain yang
mendorong munculnya revolusi industri dilakukan oleh Abraham Darby. Insinyur
berkebangsaan inggris ini berhasil menggunakan batu bara untuk melelehkan besi
dengan hail yang lebih baik. Dengan kedua penemuan ini, momentum revolusi
industri di Inggri mulai menemukan bentuk. Pemerintah Inggris mulai menetapka
langkah-langkah untuk mengembangkan sektor industri, terutama industri wol.
Langkah-langkah yang ditempuh tersebut
antara lain sebagai berikut.
1.
Melarang usaha ekspor
bahan baku wol ke luar negeri.
2.
Membangun
pusat-pusat industri wol sebagai industri berbasis rumah tangga.
3.
Mengundang
penemu-penemu untuk membimbing para pekerja di inggris.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut didukung pula dengan situasi politik dan keamanan di Inggris yang
relatif stabil dibanding negara-negara lain di Eropa.
E. Para Penemu dan
Hasil Temuanya
Selain James Watt dan Abraham Darby,erdapa nama beberapa
penemu lain yang mendorong lahirnya revolusi industri di negara-negara lain
seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Tahun Penemuan
|
Nama Penemu
|
Hasil Temuanya
|
1733
|
John Key
|
Mesin Tenun (flying shuttle)
|
1763
|
James Hargraves
|
Alat Pemintal (spinning jenny)
|
1769
|
Richard Arkwright
|
Alat tenun otomatis
|
1769
|
Nichoas Josep Cugnot
|
Mobil bermesin uap
|
1770-1790
|
Benjamin Franklin
|
Percobaan listrik
|
Luigi Galvani
|
Kekuatan listrik (volt digunakan
|
|
Alessandro Volta
|
Sebagai satuan ukuran unit )
|
|
Andre Ampere
|
Alat ukur arus listrik ( ampere digunakan sebagai
satuan arus listrik )
|
|
1804
|
Richard Trevithick
|
Kereta api bertenaga uap
|
1807
|
Robert Fulton
|
Kapal uap
|
1837
|
Samuel Morse
|
Pesawat telegra
|
1876
|
Alexander Graham Bell
|
Pesawat telephone
|
1895
|
Guglielmo Marconi
|
Pesawat telegraf tanpa kawat
|
1879
|
Thomas Alva Edison
|
Lampu pijar
|
1839
|
Charles Goodyear
|
Ban manvulkanisir
|
1851
|
Isaac Merrit Singer
|
Hak paten mesin jahit
|
F. Akibat Revolui
Industri
a.
Akibat di bidang ekonomi

·
Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha
industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses mekanisasi. Dengan
demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah.
Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta
dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
·
Perusahaan Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka
biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif
lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung
tikar karena tidak mampu bersaing.
·
Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang
modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional.
Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.
·
Transportasi makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana
dan prasarana transportasi makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika
kehidupan masyarakat makin meningkat.
b. Akibat di bidang sosial
·
Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah
menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Oleh karena kota
dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang lebih layak
maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini
mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.
·
Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka
jumlah tenaga makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang
menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah.
Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah.
Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang
upahnya lebih murah.
·
Munculnya golongan pengusaha dan
golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi
dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang
memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul
golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh
kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
·
Adanya kesenjangan antara majikan
dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha
yang hidup mewah dan satu pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh
yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan antara majikan dan buruh. Kondisi
seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan
pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian
terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham
sosialis.
·
Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara
yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum
buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh.
Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib
kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai
berikut:
· Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau
Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh
mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.
·
Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau
Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan
sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga
kerja kanak-kanak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.
·
Tahun 1834 dikeluarkan Poor
Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan
pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak
berkeliaran.
·
Makin kuatnya sifat individualisme
dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat
individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang
serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.
c. Akibat di
bidang politik
·
Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak
adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki
nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan
sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang
menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak
paham sosialis adalah Karl Marxdengan
bukunya Das Kapital.
·
Munculnya partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya
maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya
kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan
politik, yakni Labour Party (Partai Buruh).
Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam
Partai Liberal.
·
Munculnya imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya
mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme
demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme
modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri,
mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan
tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Revolusi
industri telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan kehidupan
masyarakat Inggris maupun masyarakat di dunia. Revolusi industri menghasilkan
cara-cara menggunakan metode-metode produksi dan pola-pola baru dalam kehiduoan
ekonomi dan memberikan beberapa peruabahan dalam industri barang dan dalam
perdagangan.
Hal
ini memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Berbagai perusahaan
yang dihasilkan oleh proses industrialisasi berpengaruh bagi perkembangan
transportasi, komunikasi dan perdagangan. Meskipun kekayaan yang besar telah
dihasilkan namun distribusi kekayaan tidak dapat dicapai secara merata dan
terjadi kesenjangan sosial. Masyarakat yang hidup di kawasan industri
menghadapi berbagai problem seperti polusi, kemacetan, kebisingan, dan
perkampungan kumuh. Dengan revolusi industri maka zaman mesin telah dimulai.
Irama mesin telah mengubah corak kehidupan dunia kita sampai saat ini.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan
realitas perkembangan IPTEKS sekarang ini, maka mayarakat Indonesia harus dapat
mencintai produk atau produksi dalam negeri sebagai suatu wujud apresiasi
terhadap perkembangan teknologi Indonesia. Hal ini merupakan suatu langkah maju
dari suatu revolusi yang panjang sehingga akan menciptakan revolusi-revolusi
baru pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh