MAKALAH KERAJAAN DEMAK DAN KERAJAAN MATARAM

assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh apa kabar sahabat cerdas??... kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:


KERAJAAN DEMAK (ABAD XVI M)
KERAJAAN MATARAM (ABAT XVI – XVII M)


D
I
S
U
S
U
N
 OLEH:
KELOMPOK
MERLIA
MAHARANI
INDA PUSPITA
WINDIKA YUNIA


SMA NEGERI 1 PUDING BESAR
TAHUN AJARAN 2019/2020


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah  ini dapat terselesaikan.,
Karya tulis  ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.   
Kami  sangat menyadari bahwa Karya tulis  ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga Karya tulis  ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.

























DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDHULUAN
1.1.     LATAR BELAKANG....................................................................................................... 1
1.2.    RUMUSAN MASALAH.................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
1.   kerajaan Demak................................................................................................................. 2
1.1 Letak kerajaan............................................................................................................. 2
1.2  Kerajaan politik.......................................................................................................... 2
1.3 Kehidupan Ekonomi................................................................................................... 3
1.4 Kehidupan social.......................................................................................................... 3
1.5 Kehidupan Budaya...................................................................................................... 4
1.6 Keruntuhan Demak..................................................................................................... 4
2.   Kerajaan Mataram............................................................................................................ 5

2.1 PENDAHULUAN....................................................................................................... 5
2.2 BERDIRINYA MATARAM..................................................................................... 5
2.3  Periode awal pemerintahan MATARAM................................................................ 5
3.4 KEGEMILANGAN MATARAM............................................................................. 6
3.5  Kekuasaan Mataram.................................................................................................. 6
3.7  KERUNTUHAN MATARAM................................................................................. 6
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................................................ 7
B.    Saran.................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 7


BAB I
PENDHULUAN
1.1.     LATAR BELAKANG
Kami menyusun makalah ini selain untuk memenuhi tugas yang di berikan ke pada kami juga untuk menambah wawasan kami baik itu dalam penyusunan makalah juga penguasaan materi, Karna sebagai siswa siswi,kami harus menguasai materi yang di berikan pada kami. Mengenai materi yang kami susun ini yaitu tentang Kerajaan demak, banten, dan mataram.
1.2.    RUMUSAN MASALAH
·         bagaimana sejarah tentang kerajaan demak, dan mataram?
·         apakah pelajaran tentang kerajaan demak, dan mataram.?
·         sebesar apakah ruang lingkup kerajaan, dan mataram.?





























BAB II
PEMBAHASAN
1.   kerajaan Demak

1.1 Letak kerajaan
Merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa. Terletak didaerah Jawa Tengah, tetapi pada awalnya kemunculan kerajaan Demak mendapat bntuan dari para bupati daerah pesisir jawa tengah dan jawa timur yang telah menganut agama islam
1.2  Kerajaan politik
·        Raden patah, memerintah di Demak dari tahun 1500-1518 M.
·         Adipati Unus, memerintah di Demak dari tahun 1518-1521 M.
·         SultanTrenggana, memerintah di demak dari tahun 1521-1546 M.
    1.3 Kehidupan Ekonomi
·        Sebagai kerajaan Maritim, Demak menjalankan fungsinya sebagai pengubung dan transito antara daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia.
·         perekonomian kerajaan Demak berkembang dengan pesat dalam dunia maritin karena didukung oleh penghasilan dalam bidang agraris yang cukup besar.
1.4 Kehidupan sosial
·        Kehidupan sosial kerajaan Demak tidak jauh berbeda dengan kehidupan sosial pada masa sebelumnya.
·        Hanya pada masa kekuasaaan Demak , kehidupan masyarakat telah diatur oleh aturan-aturan atau hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran Islam,tetapi begitu saya meninggalkan tradisi lama,sehingga muncullah sistem kehidupan sosial masyarakat yang telah mendapat pengaruh Islam


1.5 Kehidupan Budaya
    Ketika kerajaan Demak berkuasa,ajaran Islam di budaya berkembang dengan pesat karena mendapat dukungan para wali atau sunan.
·        Di antara para wali atau sunan yang aktif di Demak adalah sunan Kalijaga,yaitu banyak memberi saran sehingga Demak menjadi semacam negara Theokrasi,yaitu negara atas dasar agama.
·        Salah satu bukti peninggalan sejarah kerajaan Demak adalah masjid Demak,yang terkenal salah satu tiang utamanya terbuat dari pecahan kayu yang disebut sokotatal di pendopo masjid .Demak sunan kalijaga meletakan dasar-dasar keletakan sekaten.Dengan tujuan memperoleh pengikut agama Islam dan tradisi itu  masih ada di cirebon
1.6 Keruntuhan Demak
·        Setelah wafatnya sultan trenggana,terjadi perebutan kekuasaan di kerajaan Demak,antara pangeran sekar seda ing lepen  dan sunan prawoto.
·        Pangeran sekar seda ing lepen dibunuh oleh utusan sunan      prawoto.
·        Putra sekar ing lepen yang bernama arya penang sang dan jipang menuntut bales kematian ayahnya dengan membunuh sultan prawoto.
·        Selain membunuh sultan prawoto,arya panang sang          juga membunuh pangeran hadiri . Pangeran hadiri dianggap sebagai penghalang arya penangsang untuk menjadi sultan Demak selanjutnya arya penangsang di bunuh oleh ki jaka tingkir  yang di bantu oleh kiayi paman nahan



2.   Kerajaan Mataram

2.1 PENDAHULUAN
Jawa dapat dikatakan merupakan sentral bagi nusantara dan menjadi cikal bakal terbentuknya pemerintahan modern untuk menyatukan berbagai peradaban di Indonesia ini. Dirunut dari zaman prasejarah berupa penemuan situs manusia Pithecantropus Erectus di Sangiran Jawa Tengah, kemudian menginjak masa Klasik dengan peradaban Hindu Budha hingga babak baru berupa penyebaran Islam, bahkan dilanjut dengan era kolonialisasi, menunjukkan bahwa Jawa merupakan salah satu pusat mata rantai peradaban Indonesia. Upaya untuk menyatukan wilayah-wilayah di Nusantara dibawah payung Jawa telah dimulai oleh raja Kertanegara (Singasari, 1268-1292). Sang raja telah memperkuat militernya  hingga mempunyai armada  laut tangguh. Kekuatannya pernah menghadapi armada Portugis di Selat Malaka yang ingin menguasai Nusantara yang dikenal dengan ekspedisi PAMALAYU. Meski akhirnya Singasari runtuh, keberlangsungan cita-citanya diwujudkan oleh keturunannya yang mendirikan MAJAPAHIT. Kerajaan ini sangat luas pengaruhnya hingga Champa (sekitar Vietnam-Thailand), dan benar-benar menyatukan Nusantara di bawah payungnya. Sang raja, Hayam Wuruk (1350-1389) digambarkan sebagai penganut Budha dan Siwa
Data tentang kebesarannya dapat dirunut dari karya sastra Negarakrtagama karya Prapanca.
Kebesaran Majapahit mulai surud sepeninggal Hayam Wuruk, dikarenakan intrik keluarga hal tahta. Hingga menyebabkan para daerah vasal melepaskan diri. Kondisi ini berlangsung hingga satu abad. Kemudian kebudayaan baru menancap, yaitu Islamisasi.
Penyebaran agama Islam di pesisir utara Jawa memunculkan kekuatan baru. Di Demak, salah satu putra Raja Brawijaya Majapahit bernama Raden Patah berhasil mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa. Beliau bergelar Sultan Syah Alam Akbar I (1478-1513).
Eksistensi Demak memang tidak berlangsung lama. Sepeninggal Sultan Trenggana, (raja ketiga 1521-1546) kerajaan mengalami perang saudara. Sultan Prawata sebagai pemegang tampuk pemerintahan selanjutnya ( 1546-1561) digoncang oleh Arya Penangsang, adipati Jipang (sepupunya) yang membalas dendam atas kematian ayahnya, P. Seda Lepen. Sang ayah ini tewas dibunuh oleh Sultan Prawata. Pada akhirnya  sang raja pun menemui nasib sama, wafat di tangan Arya Penangsang.
Demak kemudian diperintah oleh menantu Sultan Trenggana, Sultan Hadiwijaya (1561-1584). Beliau  memindahkan tahta kerajaan ke pedalaman, yaitu daerah Pajang (selatan Salatiga). Kerajaan Pajang mempunyai panglima perang atau senopati yang mumpuni, Danang Sutawijaya. Ia merupakan putra Ki Ageng Pemanahan yang memimpin sebuah daerah otonom bernama MATARAM di selatan Pajang.


2.2 BERDIRINYA MATARAM
Sultan Hadiwijaya sebagai raja bijaksana, tidak pernah melupakan jasa-jasa rakyatnya terhadap negara. Ketika terjadi huru-hara yang dipimpin Arya Penangsang, Ki Ageng Pemanahan menyuruh putranya, Danang Sutawijaya untuk berperang melawan Arya Penangsang dengan menggunakan tombak sakti, Kyai Plered. Perang tanding berhasil dimenangkan Danang Sutawijaya. Oleh sebab itu, sultan memberi hadiah tanah hutan Mentaok di daerah Kuta Gede kepada Ki Ageng Pemanahan. Tanah tersebut kemudian dibuka menjadi pemukiman dan bernama Mataram. Sedangkan Danang Sutawijaya diangkat sebagai putra oleh Sultan Pajang dan diberi jabatan sebagai senopati, kepala para prajurit Kerajaan Pajang. Ia bermukim di utara pasar Kuta Gede, hingga mendapat nama Ngabehi Loring Pasar (lor = utara, bhs Jawa). Pasar Kuta Gede sendiri sudah berdiri sejak kerajaan Demak.
Danang Sutawijaya merupakan pribadi cerdas dan berwibawa. Kemampuannya mengatur strategi militer dan pemerintahan telah mengubah Mataram sepeninggal ayahnya,  yang semula pemukiman biasa menjadi sebuah perdikan (daerah swapraja) yang besar. Penduduk dari berbagai daerah mulai bermukim di Mataram. Daerah ini berkembang pesat dengan ketersediaan berbagai keahlian, mulai tukang pande, tukang kayu, tukang perhiasan, pedagang, pertanian dan perkebunan (dalam skala rumah tangga) hingga menjelma menjadi negara kecil.
Lambat laun, Danang Sutawijaya membangun tembok keliling (baluwerti) yang ditengarai sebagai tindakan menyaingi Pajang. Bahkan dalam beberapa kali acara pisowanan (menghadap raja), sang putra angkat ini tidak hadir di kraton Pajang. Sultan Hadiwijaya akhirnya mengirim pasukan, bahkan beliau sendiri memimpin ke Mataram. Di Prambanan, sultan dan pasukannya kalah oleh Danang Sutawijaya. Inilah periode beralihnya tahta Pajang ke Danang Sutawijaya di Mataram.

2.3  Periode awal pemerintahan MATARAM

Danang Sutawijaya bertahta di Mataram dengan gelar Panembahan Senopati Ing Alaga (1584-1601). Beliau mempunyai banyak nama dikaitkan dengan keberadaan tanah Mataram. Mataram berarti tanah yang harum (Ngeksiganda = bhs Jawa). Oleh sebab itu Danang Sutawijaya sering dipanggil dengan sebutan “wong agung Ngeksiganda”,  selain dipanggil dengan nama “Ngabehi Loring Pasar”.
          Perluasan kerajaan Mataram dimulai Senopati dengan menguasai Demak, Pati, kota-kota Jawa Timur, namun belum mampu menundukkan Surabaya. Politiknya yang terkenal adalah buatlah orang-orang menjadi gentar. Untuk melegitimasikan kekuasaannya, beliau gencar melakukan meditasi di pantai selatan dan berhasil meyakinkan rakyatnya bahwa penguasa laut selatan tunduk padanya.
Legitimasi ini merupakan modal spiritual yang bertahan hingga kini, bahwa raja-raja Mataram keturunannya akan selalu “didampingi” oleh sang ratu selatan (Gusti Kanjeng Ratu Kidul). Pada masa inilah tercipta legenda Ratu Kidul, dengan busana kesukaan berupa kain motif parang dan gadung mlati (warna hijau). Karya raja pertama Mataram ini yang masih dapat kita saksikan hingga sekarang, yaitu Makam Kota Gede dan Masjid Kota Gede (1589)
Sepeninggal Senopati, tahta diteruskan oleh putranya, Sultan Anyakrawati atau lebih dikenal dengan Panembahan Seda Ing Krapyak (1601-1613). Raja inilah yang meletakkan dasar  kemegahan dan kemewahan yang pantas bagi sebuah dinasti raja-raja. Beliau merupakan patron sastra, memerintahkan penulisan babad Demak. Di masa pemerintahannya inilah, era dinasti mulai berbudaya. Klaim atas keabsahan sebuah dinasti menjadi lebih bisa dipercaya karena untuk menjadi raja yang berhasil, orang harus berperilaku sebagaimana perilaku seorang raja.
Beliau merupakan raja pertama yang mulai mengadakan kontak dengan utusan Eropa (VOC). Raja ini telah memperbaharui masterplan istana dengan membangun banyak taman dan kolam buatan. Konsep taman dan kolam ini agaknya mengacu pada masa pemerintahan raja-raja Hindu-Budha, seperti raja Airlangga yang membangun petirtaan di Belahan ataupun Jalatunda. Peninggalannya dapat diketahui dari toponim nama-nama desa yang masih ada hingga saat ini di sekitar Kuta Gede yang mengacu pada kolam/taman, seperti desa Tamanan maupun Danalaya.
Raja ini wafat ketika dalam perburuan di Krapyak Magelang. Krapyak adalah nama untuk sebuah hutan khusus perburuan bagi para kerabat kerajaan.

3.4 KEGEMILANGAN MATARAM
Panembahan Seda Ing Krapyak mempunyai 2 putra dari 2 permaisurinya sebagai kandidat raja. Mula-mula yang menggantikan tahtanya sebagai raja adalah Raden Martapura, pangeran yang lebih muda. Raden Martapura diangkat oleh Ki Mandaraka dan P. Purbaya.  Ia naik tahta karena ayahnya telah berjanji bahwa sepeninggalnya akan dinobatkan raja. Setelah upacara penobatan dan duduk di singgasana, Ki Adipati Mandaraka memberi bisikan pada sang raja untuk segera menyerahkan tahta pada kakaknya, Raden Rangsang. Tanpa mengulur waktu, raja meletakkan tahta dan mempersilakan sang kakak duduk di singgasana. Kemudian dilakukan penobatan raja baru, Raden Mas Rangsang dilantik sebagai raja Mataram dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1646). Inilah babak kegemilangan kerajaan di pedalaman selatan Jawa tengah yang mampu menggaungkan namanya di seantero nusantara pasca Majapahit .

3.5  Kekuasaan Mataram
Di bawah kepemimpinan Sultan Agung, Mataram menerapkan konsolidasi baik infanteri maupun kavalerinya. Pun demikian dengan armada lautnya. Hutan jati dari Pati dan Blora menjadi sumber kekuatan Mataram dalam membangun armada lautnya. Sedangkan kekuatan pasar yaitu hasil komoditi beras dibangun di daerah-daerah pedalaman yang sangat subur.
Wilayah kekuasaan Mataram mencapai Jawa Barat (kecuali Banten), Jawa Tengah, Jawa Timur,  Sukadana (Kalimantan Selatan), Nusa Tenggara. Palembang dan Jambi pun menyatakan vasal kepada Mataram.
Rintangan terbesar yang dihadapi sultan adalah bercokolnya kekuatan Eropa pada waktu itu, yaitu VOC (kompani dagang Hindia Timur). Oleh karena itu, perhatian besar sultan adalah memusatkan strategi penyerbuan ke beteng Holandia di Batavia. Sultan memutuskan penyerbuan dilakukan tahun 1628. Maka dimulailah pembukaan jalan raya-jalan raya yang menghubungkan Mataram – Tegal – Cirebon – Batavia. Hutan semak belukar dibuka dengan kerja keras untuk dapat dilewati armada kavaleri maupun infanteri agar memudahkan pengangkutan logistiknya dengan gerobak-gerobak sapi. Sedangkan di wilayah Jawa bagian timur yang tidak terkena pengaruh Mataram, akses jalan raya tidak ada sama sekali. Perjalanan maupun perdagangan lebih banyak dilakukan melalui jalur sungai Berantas dan Bengawan Solo. Pekerjaan  pembukaan jalan raya yang menghubungkan Mataram-Batavia tersebut, sangat diacungi jempol oleh pemerintah Belanda. Mereka  menganggap mustahil pekerjaan tersebut dapat terlaksana. Dua abad kemudian pembukaan jalan raya baru diteruskan oleh gubernur jendral Herman Willem Daendels (1808-1811), berupa  proyek jalan raya pos yang menghubungkan kota-kota Anyer  hingga Panarukan.

3.7  KERUNTUHAN MATARAM
kerajaan Mataram resmi terbagi dalam 3 kekuasaan yang diperintah Sunan PB III, Sultan HB I, dan Mangkunegara I. Konflik antar pangeran mulai mereda, keamanan relatif stabil. Namun dalam kedua perundingan yang telah disepakati tersebut tidak dicantumkan hal pengganti tahta. Oleh karena itu masih terbuka peluang untuk menyatukan tahta Mataram. MN I berharap akan tahta Surakarta. Oleh karena itu, putranya (Prabu Widjojo) dinikahkan dengan putri PB III, GKR Alit. Meskipun dari perkawinan tersebut lahir seorang putra, Namun harapan MN I pupus, karena PB III kemudian mempunyai putra mahkota. Kelak  putra Ratu Alit dan Prabu Widjojo bertahta sebagai MN II.
Demikian pula upaya Mas Said menikah dengan GKR Bendara, putri sulung HB I. Sayang  sang putri menceraikannya (1763) yang kemudian menikah dengan P. Diponegara (dari Yogyakarta). Oleh karena itu, terputuslah harapan Mangkunegara untuk merajut tahta Mataram dalam satu kekuasaan tunggal. Bagaimanapun juga penyatuan Mataram akan merumitkan VOC karena sukar mengendalikan satu kekuatan besar di Jawa. Dengan terbagi-baginya kerajaan, maka akan mudah bagi VOC menancapkan hegemoni dan superiornya di Tanah Jawa.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kerajaan demak Merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa. Terletak didaerah Jawa Tengah, tetapi pada awalnya kemunculan kerajaan Demak mendapat bntuan dari para bupati daerah pesisir jawa tengah dan jawa timur yang telah menganut agama islam .
B.    Saran
Dari keberadaan kerajaan demak, banten dn mataram di wiliyah kita pada masa yang lalu, maka kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggal untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh, karena itu marilah kita bersama-sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
 

Komentar

  1. This is how my pal Wesley Virgin's adventure begins in this shocking and controversial video.

    As a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he discovered hidden, "mind control" tactics that the CIA and others used to get whatever they want.

    As it turns out, these are the same SECRETS tons of famous people (notably those who "come out of nowhere") and top business people used to become rich and successful.

    You've heard that you use only 10% of your brain.

    That's because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe this expression has even taken place INSIDE your very own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain 7 years ago, while driving a non-registered, garbage bucket of a car without a driver's license and with $3 in his pocket.

    "I'm very fed up with living check to check! When will I become successful?"

    You took part in those questions, ain't it right?

    Your very own success story is waiting to start. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.

    Take Action Now!

    BalasHapus

Posting Komentar

komentar disini ya, bosskuh