MAKALAH UNSUR KARBON DI ALAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbon merupakan salah
satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupakan
salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak
senyawa yang terbentuk dari unsur karbon.
Keistimewaan karbon yang
unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk mengikat dirinya sendiri
dalam rantai-rantai atau cincin-cincin, tidak hanya dengan ikatan tunggal, C -
C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga, C≡C.Akibatnya,
jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan terdapat sekitar
dua juta jenis senyawa karbon, dan jumlah itu makin meningkat dengan laju
kira-kira lima persen per tahun. Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai
karbon adalah kekuatan hakiki yang tinggi dari ikatan tunggal C - C.
Konfigurasi elektron
karbon dalam keadaan dasar adalah (1s2 2s2 2p2) mudah
terhibridasi menghasilkan perangkat orbital sp3, atau sp2+p,
atau sp+p2. Lebih dari sembilan puluh persen senyawa
karbon merupakan senyawa sintetik, sedangkan sisanya diperoleh dari mahluk
hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, jamur, dan mikroorganisme) serta fosil mereka
(batubara dan minyak bumi).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui
keberadaan unsur karbon di alam.
2. Untuk mengetahui
bagaimana teknik ekstraksi unsur karbon.
3. Untuk mengetahui sifat
fisika dan kimia unsur karbon.
4. Untuk mengetahui kegunaan
unsur karbon.
5. Untuk mengetahui
senyawa-senyawa populer yang berikatan dengan unsur karbon.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
keberadaan unsur karbon di alam?
2. Bagaimana
teknik ekstraksi unsur karbon?
3. Apa
saja sifat sifat fisika dan kimia unsur karbon?
4. Apa
saja kegunaan unsur karbon?
5. Apa
saja senyawa-senyawa populer yang berikatan dengan unsur karbon?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keberadaan
Unsur Karbon di Alam
Keberadaan karbon di alam terjadi dalam dua
wujud, yang pertama dalam wujud mineral dan yang kedua dalam wujud grafit. Intan
merupakan wujud mineral dari karbon. Ini disebabkan satu atom karbon berikatan
kovalen dengan empat atom karbon lain sehingga membentuk geometri molekul
tetrahedral, molekul berkembang ke segala arah menjadi molekul yang sangat
keras. Arang, wujud grafit dari karbon, juga terikat dengan empat atom kabon
yang lain, tetapi geometri molekulnya tidak membentuk tetrahedral, karena hanya
ada tiga ikatan yang berikatan kovalen tetap sedangkan yang satu ikatan lagi
membentuk ikatan kovalen sesaat dengan atom karbon lapisan atas dan bawah
secara bergantian.
Selain itu, unsur karbon di alam juga terdapat di dalam kerak bumi dalam bentuk
unsur bebas dan senyawa. Senyawa alamiah karbon yang utama adalah zat-zat
organik, misalnya senyawa organik dalam jaringan tubuh makhluk hidup baik
tumbuhan maupun hewan. Selain itu, dalam bahan yang berasal dari benda hidup
seperti arang dan minyak bumi. Juga terdapat dalam senyawa organik komersial, misalnya senyawa asam asetat
(CH3COOH) dan freon (CFC). Senyawa karbon lainnya
adalah senyawa karbon anorganik, yaitu senyawa karbondioksida (CO2) dan batuan karbonat (CO3) yang dikenal sebagai mineral seperti karbonat
dari unsur IIA (MgCO3, SrCO3, dan BaCO3). Juga
kebanyakan terdapat dalam senyawa karbonat dan bikarbonat, misalnya senyawa natrium
karbonat (Na2CO3) dan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Di dalam kehidupan sehari-hari, karbon memang sangat berperan, terutama pada mahluk hidup.
Sebagian besar mahluk hidup mengandung atom karbon, ini dapat diketahui jika
mahluk hidup tersebut dibakar maka akan menyisakan zat yang berwarna hitam,
seperti kayu dibakar, binatang dibakar atau bahkan manusia yang terbakar. Zat
hitam sisa dari pembakaran itu adalah karbon.
B. Teknik
Ekstraksi Unsur Karbon
a. Karbon
dibuat dengan mereaksikan coke dengan silica SiO2
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit
buatan dengan mereaksikan coke dengan silica SiO2 dengan
reaksi sebagai berikut:
SiO2 + 3C (2500°C) SiC + Si (g) + C(graphite)
b. Pembuatan
karbon aktif
Karbon aktif merupakan bahan kimia yang
saat ini banyak digunakan dalam industri yang menggunakan proses absorbsi dan
purifikasi. Karbon aktif
adalah nama dagang untuk arang yang mempunyai porositas tinggi, dibuat dari
bahan baku yang mengandung zat arang.
1. Pembutan karbon aktif dari kulit singkong
Kulit
singkong mengandung karbon sekitar 59%. Proses pembuatan karbon aktif ini
terdiri dari dua tahapan yaitu aktivasi dan karbonasi.
· tahap aktivasi
Kulit singkong kering diaktivasi
secara kimia menggunakan KOH 0,3 N selama 1 jam pada suhu 500 oC di dalam mixer kemudian dikeringkan.
· tahap karbonisasi
karbonasi dilakukan di dalam furnace
elektrik (oksigen terbatas) pada suhu (3000,
4500, 6000, dan 7500)oC
selama 1, 2, dan 3 jam.
Uji kualitas dan
kuantitas karbon aktif meliputi uji kadar abu, kadar air, uji dayaserap karbon aktif, dan yield (hasil). Bilangan iodine optimal
terbentuk pada temperatur karbonisasi 3000 oC dan lamanya waktu karbonisasi 2 jam yaitu
606,589 mg/g dengan total kandungan kadar abu 4,934%, kadar air 1,419%, dan yield 40,083% serta daya serap tinggi.
2. Pembutan karbon aktif dari tempurung kelapa
Pemilihan tempurung kelapa sebagai bahan baku
karbon aktif atas dasar kualitas yang dihasilkan lebih baik dari bahan lain. Proses pembuatan
karbon aktif dari bahan baku tempurung kelapa terbagi menjadi dua tahapan utama
yaitu karbonisasi dan aktivasi.
· Proses pembuatan arang dari tempurung kelapa (karbonisasi)
Tempurung kelapa dipanaskan tanpa udara dan tanpa penambahan zat
kimia. Tujuan karbonisasi adalah untuk menghilangkan zat terbang. Proses
karbonisasi dilakukan pada temperature 400-600 0C.
Proses
pembuatan Arang
Hasil karbonisasi adalah arang yang mempunyai
kapasitas penyerapan rendah. Untuk mendapat karbon aktif dengan penyerapan yang
tinggi maka harus dilakukan aktivasi terhadap arang hasil karbonisasi.
· Proses pembuatan karbon aktif dari arang
(aktivasi)
Proses aktivasi dilakukan dengan tujuan
membuka dan menambah pori-pori pada karbon aktif. Bertambahnya jumlah pori-pori
pada karbon aktif akan meningkatkan luas permukaan karbon aktif yang
mengakibatkan kapasitas penyerapannya menjadi bertambah besar. Proses aktivasi
dapat dilakukan dengan dua metode yaitu teknik aktivasi fisik dan teknik
aktivasi kimia.
v teknik
aktivasi fisik
Di lakukan dengan cara mengalirkan gas pengaktif melewati
tumpukan arang tempurung kelapa hasil karbonisasi yang berada dalam suatu
tungku.
|
Pembuatan
arang aktif
v teknik
aktivasi kimia
Di lakukan dengan menambahkan bahan baku dengan zat kimia
tertentu pada saat karbonisasi. Zat itu seperti ZnCl2, NaOH,
KOH, H3PO4.
Ada tiga jenis karbon aktif yang terbuat dari tempurung kelapa
yang banyak dipasaran yaitu:
• Bentuk serbuk. Karbon aktif berbentuk serbuk
dengan ukuran lebih kecil dari 0,18 mm. Terutama digunakan dalam aplikasi fasa
cair dan gas. Digunakan pada industry pengolahan air minum, industry farmasi,
terutama untuk pemurnian monosodium glutamate, penghalus gula, pemurnian asam
sitrat, pemurnian glukosa dan pengolahan zat pewarna kadar tinggi.
• Bentuk Granular. Karbon aktif bentuk
granular/tidak beraturan dengan ukuran 0,2 -5 mm. Jenis ini umumnya digunakan
dalam aplikasi fasa cair dan gas. Beberapa aplikasi dari jenis ini digunakan
untuk: pemurnian emas, pengolahan air, air limbah dan air tanah, pemurni
pelarut dan penghilang bau busuk. Karbon aktif itu mampu menyerap 99,98 persen
kandungan tembaga dalam air limbah.
• Bentuk Pellet. Karbon aktif berbentuk pellet
dengan diameter 0,8-5 mm. Kegunaaan utamanya adalah untuk aplikasi fasa gas
karena mempunyai tekanan rendah, kekuatan mekanik tinggi dan kadar abu rendah.
Di gunakan untuk pemurnian udara, control emisi, penghilang bau kotoran dan
pengontrol emisi pada gas buang.
Gambar. Bentuk serbuk dan
granular. Gambar.
Bentuk pellet
c. Karbon
dibuat dari pembakaran hidrokarbon atau coal
Karbon juga dapat dibuat dari pembakaran
hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan kondisi udara yang terbatas
sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur
karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara sederhana dengan membakar bahan-bahan
yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu, beras, dan daging. Ketika
dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon).
Keberadaan karbon
dalam senyawa organik dapat dilakukan dengan percobaan sederhana, seperti
ditunjukkan dengan gambar di bawah ini.
Percobaan untuk
menunjukkan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik.
Bahan + CuO (oksidator) CO2(g) + H2O(l)
Uji adanya CO2:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)
C. Sifat
Fisika dan Kimia Unsur Karbon
a. Sifat Fisika
· Fasa pada suhu kamar : padat
· Bentuk
kristalin :
intan dan grafit
· Massa
jenis :
2,267 g/cm³ (grafit) dan 3,513 g/cm³ (diamond)
· Titik
leleh :
4300-4700 K
· Titik didih :
4000 K
· Densitas :
2,267 g/cm3 (grafit) 3,515 g/cm3 (diamond)
· Kalor lebur :
100 kJ/mol (grafit ) dan 120 kJ/mol (diamond)
· Kalor uap :
355,8 kJ/mol
· Kalor jenis :
8,517 J/molK (grafit) dan 6,115 J/molK (diamond)
b. Sifat Kimia
· Bilangan oksidasi : 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4
· Elektronegatifitas : 2,55 (skala pauli)
· Energi ionisasi : 1086 kJ/mol
· Energi ionisasi ke-2 : 2352,6 kJ/mol
· Energi ionisasi ke-3 : 4620,5 kJ/mol
· Jari-jati
atom :
70 pm
· Jari-jari kovalen : 77 pm
· Jari-jari Vander Waals : 170 pm
· konduktifitas termal : 119-165 (grafit) 900-2300 (diamond) W/mK
· Struktur Kristal : heksagonal
Sifat Kimia yang Lain
Berdasarkan Bentuk Alotrop
Alotrop adalah sifat
sejumlah tertentu unsur dimana unsur ini mampu berada dalam dua tau lebih
bentuk, pada setiap alotrop atom-atom unsur tersebut berikatan dengan cara yang
berbeda sehingga membentuk modifikasi struktur yang berbeda pula.Berbagai macam alotrop karbon adalah:
· Diamond
Diamond adalah salah satu contoh alotrop yang
terbaik dari karbon dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dimana sifatnya
yang keras dan memiliki optikal optis sehingga banyak dipakai dalam berbagai industri
dan untuk bahan baku perhiasan. Diamond menjadi mineral alami terkeras yang
pernah ada, tidak ada unsur alam yang dapat memotong diamond maupun menarik
(merenggangkan) diamond.
Setiap karbon yang terdapat dalam diamond
berikatan secara kovalen pada empat atom karbon yang lain dalam bentuk geometri
tetrahedarl. Dan tetrahedarl ini membentuk 6 cincin karbon seperti sikloheksana
dalam bentuk konformasi “kursi” sehingga hal ini mengakibatkan tidak adanya
sudut ikatan yang mengalami ketegangan. Jalinan struktur kovalen yang stabil
inilah membuat sifat diamond menjadi keras.
Panjang ikatan tunggal pada diamond adalah
0,154 nm. Dengan struktur kristal kubus perbusat muka dan densitasnya sekitar
3,51 g/cm3. Diamond yang murni memiliki indeks refraktori sebesar 2,465 pada
397 nm, 2.427 at 527 nm, 2.417 at 589 nm, 2.408 at 670 nm, and 2.402 at 763 nm.
|
Gambar. Struktur Diamond
· Grafit
Grafit merupakan alotrop karbon. Tidak seperti
diamond grafit bersifat konduktor sehingga dapat dipakai untuk elektroda dalam
proses elektrolisis. Sifat daya hantar ini disebabkan grafit memiliki elektron
dalam orbital pi yang terdelokalisasi dibawah dan diatas bidang karbon. Ikatan
yang terdapat dalam grafit adalah sp2 dengan bentuk datar/plane dengan sudut
120 derajat. Elektron ini dapat bergerak bebas sejauh dalam lapisan
karbon.
Grafit lebih reaktif dibandingkan dengan
karbon, disebabkan reaktan dapat menetrasi diantara lapisan heksagonal grafit.
Tidak bereaksi dengan asam encer atau basa dan dapat dioksidasi oleh asam
kromat menjadi CO2.
Grafit tidak mencair akan tetapi mengalami
sublimasi pada suhu 3500 C. Kristal grafit memiliki dua bentuk yaitu
alfa-grafit dengan bentuk heksagonal dan beta grafit dengan bentuk rombohedral.
|
Gambar.
Struktur Grafit
· Grafena
Grafena merupakan lapisan tunggal dari grafit
dengan ikatan karbon sp2 membentuk susunan seperti sarang lebah (monolayer
grafit). Ikatan karbon-karbon memiliki panjang 0,142 nm. Grafena merupakan
struktur dasar dari grafit, karbon nano, dan fuleren, dan dapat didiskripsikan
sebagai lapisan molekul aromatic.
Gambar. Struktur Grafen
· Karbon Amorfos
Karbon amorfos atau disebut sebagai karbon
reaktif, merupakan alotop karbon dimana tidak memiliki struktur kristalin.
Karbon amorfos biasa disingkat sebagai aC untuk karbon amorfos yang biasa, aC:H
untuk karbon amorfos yang terhidrogenasi, dan ta-C untuk tetrahedral karbon
amorfos (seperti diamond). Dalam bidang mineralogy, karbon amorfos biasa
digunakan untuk istilah coal dan jenis karbon yang tak murni selain grafit dan
diamond.
Gambar.
Struktur Karbon Amorfos
· Fuleren
Fuleren merupakan molekul yang keseluruhannya
dibangun oleh atom karbon dalam bentuk hollow, bulatan (sphere), ellipsoidal,
atau tube. Fuleren yang berbentuk spherical disebut buckyballs, dan yang
berbentuk silinder disebut sebagai karbon nanotube atau buckytubes. Fuleren
memiliki struktur seperti grafit akan tetapi hanya dibangun dari grafena yang
saling berhubungan satu sama lain. Penemuan fuleren menjadikan alotrop karbon
semakin bervariasi dan menjadi subyek penelitan yang penting untuk elektronik,
ilmu bahan, dan nanoteknoligi.
|
Gambar. Struktur Fuleren
D. Kegunaan unsur karbon
Karbon adalah suatu unsur yang sangat luwes dan berguna.
Kegunaan karbon hanya akan jelas terlihat apabila kita sebutkan satu persatu
dalam berbagai bentuk kehidupan sehari-hari. Berdasarkan unsurnya kegunaan
karbon terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Grafit, baik yang alamiah maupun sintetik mempunyai banyak
kegunaan. Kegunaannya itu di antaranya untuk bahan hitam
dalam pensil biasa, pigmen dalam cat hitam, bahan pembuatan krus
(mangkok untuk bahan kimia),
elektode untuk penggunaan pada suhu yang sangat
tinggi, pelumas kering,
bila serbuk grafit didispersikan dengan minyak akan dihasilkan
pelumas cair.
b. Intan, terutama yang bernoda dan kecil-kecil digunakan dalam
industri untuk membuat bubuk penggosok yang paling keras untuk roda pengasah,
ujung mata bor dan gigi gergaji.
Selain itu, karbon juga diperlukan
untuk pigmen hitam di dalam tinta cetak untuk buku, majalah dan surat kabar, kertas karbon, bahan bakar mobil, semir
sepatu, penguat dan pengeras bahan karet, ban dalam dan barang-barang karet, dan sebagai
unsur penting untuk konstruksi bermacam-macam peralatan listrik dan nuklir,
mulai dari sapu penyedot debu untuk rumah tangga sampai dinamo yang paling
besar dan rektor nuklir. Busur karbon digunakan
untuk membuat radiasi tampak dan ultraviolet dalam sejumlah besar proses industri yang bergantung pada
reaksi fotokimia.
Karbon juga memiliki
manfaat dibidang pertanian yaitu sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar
bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa CO2.
Karbon juga berperan dalam pembuatan baja. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai
grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal
lattice)
atom besi. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan kandungan karbon
dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile
strength),
namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Sedangkan kegunaan
karbon berdasarkan persenyawaannya, yaitu:
Gas CO2 dalam air akan membentuk senyawa H2CO3.
Asam karbonat H2CO3,bila ditambahkan ke dalam minuman
(minuman berkarbonasi), akan memberikan rasa tajam yang menyegarkan. Asam
karbonat H2CO3, merupakan bahan baku untuk pembuatan
garam-garam karbonat.
CO2 dalam udara berfungsi untuk menjaga suhu
permukaan bumi pada malam hari agar tidak terlalu dingin. CO2 dalam
udara dapat menyerap sinar infra merah (sinar yang mengandung energi panas)
dari sinar matahari yang dipantulkan bumi. Pada malam hari CO2 melepaskan
infra merah tersebut ke permukaan bumi yang dingin sehingga permukaan bumi
menjadi hangat.
Adapun senyawa karbon
mempunyai dampak negatif sebagai berikut :
· Karbon disulfida CS2, beracun bila terserap kulit
serta mudah terbakar dan meledak terutama bila mengalami gesekan,
· Karbon tetraklorida CCl4, beracun bila tertelan,
terhisap, dan terserap kulit. Selain itu pemicu terjadinya kanker,
· Sifat CO2 yang dapat menyerap sinar infra merah
lalu memantulkannya kembali ke permukaan bumi disebut efek rumah kaca (green
house effect). Akan tetapi, bila kadar CO2 terlalu besar di
udara dapat mengakibatkan suhu permukaan bumi bertambah panas sehingga terjadi
pemanasan global (pemanasan yang merata di permukaan bumi). Akibat dari
pemanasan global di permukaan bumi tersebut, es di kutub akan mencair dan dapat
menimbulkan banjir di kota-kota pantai seluruh dunia.
E. Senyawa-senyawa
Populer yang Berikatan dengan Unsur Karbon
Senyawa
Anorganik Karbon
1. Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat
dibuat secara komersil dengan hidrogen melalui pembentukan uap kembali atau
pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi:
CO2 + H2 →
CO + H2O
Gas ini tidak berwarna
dan mempunyai titik didih -190. Dapat digunakan sebagai bahan bakar industri
melalui reaksi:
2CO(g) +O2(g)→2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi
sebagai hasil samping pembakaran senyawa organik dalam ruang kurang oksigen.
C8H18 +6O2(g) →
8CO +4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan
reaksi:
C(S) + H2O
→ CO +H2
Gas CO sangat berbahaya
bagi manusia maupun hewan, karena CO berikatan kuat dengan hemoglobin
darah.hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Orang yang mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
2. Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai
struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut dalam
air.terdapat diudara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan
fotosintesis serta merupakan komponen nafas yang dikeluarkan oleh hewan ataupun
manusia, karena dihasilkan dari oksidasi makanan dalam tubuh.
CO2 dapat
dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan oksigen
yang cukup.
C + O2 →
CO2
CH4 + 2O2 →
CO2 + H2O
2CO + O2 →
2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat
dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam seperti :
CaCO3 +
2HCl → CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak
beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam udara adalah tidak sehat,
karena merendahkan konsentrasi O2 dan menimbulkan efek
fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang
sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatnya gas CO2 dikhawatirkan
atmosfer mungkin menjadi begitu panas, sehingga akan muncul perubahan suhu yang
serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
3. Karbonat dan Bikarbonat
Karbonat dan bikarbonat
adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta terkenal. Kebanyakan
karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3,
MgCO3 dan PbCO3. Banyak bikarbonat hanya stabil
dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO3)2, Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali
Litium membentuk karbonat yang larut, dimana yang paling murah dan berguna
adalah NaHCO3 (Soda kue), Na2CO3 (Soda
abu).
4. Karbon
Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang
mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat CCl4,dengan
reaksi:
CS2 + 3Cl2 →
CCl4 +S2Cl2
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
·
Karbon merupakan unsur utama dalam senyawa
organik dan anorganik yang begitu banyak jumlah dan jenisnya.
·
Keberadaan karbon di
alam terjadi dalam dua wujud, yang pertama dalam wujud mineral dan yang kedua
dalam wujud grafit. Intan merupakan wujud mineral dan arang merupakan wujud grafit.
·
Teknik ekstraksi unsur
karbon dapat dibuat dengan mereaksikan coke dengan silica SiO2 pada suhu 2500oC, karbon aktif
dibuat dengan kulit singkong dan tempurung kelapa dengan proses aktivasi dan
karbonisasi.
·
Sifat fisika unsur
karbon adalah dalam fasa padat pada suhu kamar, titik leleh 4300-4700 K dan
titik didih 4000 K.
·
Sifat kimia unsur
karbon adalah biloks 4,3,2,1,0,-1,-2,-3,-4, elektronegatifitas 2,55 (skala
pauli) dan energi ionisasi 1086 kJ/mol.
·
Sifat kimia
berdasarkan bentuk alotrop ada 4 macam yaitu diamond, grafit, grafena, karbon
amorfos, dan fuleren.
·
Kegunaan karbon dalam
bentuk grafit adalah bahan hitam dalam pensil biasa,pigmen dalam cat hitam, pelumas kering, bila serbuk grafit didispersikan dengan minyak akan dihasilkan
pelumas cair.
·
Kegunaan karbon dalam
bentuk intan adalah yang bernoda dan kecil-kecil digunakan dalam industri untuk
membuat bubuk penggosok yang paling keras untuk roda pengasah, ujung mata bor
dan gigi gergaji
·
Senyawa-senyawa
popular yang berikatan dengan karbon di antaranya: Karbon dioksida CO2,
karbon mnoksida CO, karbonat dan bikarbonat, karbon disulfide CS2.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F.A. dan
Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik I. Universitas Indonesia: Jakarta
Green Wood, N.N dan
Earshshaw, A. 1989. Chemistry of Elements. New York Pergamon Press: New York
H Petruci, Ralph.1987. Kimia Dasar
Prinsip dan Terapan Modern. Bogor
Horale, Parning. 2005. Kimia 3A. Yudhistira:
Jakarta
Keenan Kleinfelter,W. 1991. Kimia
Untuk Universitas. Penerbit Erlangga: Jakarta
S.Sukri.1999.Kimia Dasar III. Bandung: ITB.
http://www.wikipedia.org/
http://www.harunyahya.com/
http://www.trekadvertising.com/refer.asp?ref=253300
http://www.bebas.vlsm.org/
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh