FORMASI
BERTAHAN DAN PRESSURE
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.,
Karya tulis ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan
tugas. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwa Karya tulis ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh
Karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata semoga Karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
dan khususnya bagi para siswa sebagai sarana pembelajaran.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... I
DAFTAR ISI...................................................................................................................... II
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................... 1
A. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................. 1
B. TUJUAN............................................................................................................................ 1
BAB
II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN................................................................................................................. 2
2.1 SEJARAH SEPAK BOLA............................................................................................... 2
2.2 STRATEGI
PENYERANGAN........................................................................................ 3
2.3 Pola
Pertahanan dan Penyerangan (Pressure) Dalam Permainan Bola Kaki
BAB
III............................................................................................................................... 5
PENUTUP........................................................................................................................... 5
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................ 5
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sepak bola adalah
olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah
dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya
olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola
dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau
rumput sintetis.
Secara umum hanya penjaga
gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah
gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan menggunakan
seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada
untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih
banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir
masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun
adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.
Peraturan pertandingan
secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola
internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun
sekali.
A. RUMUSAN MASALAH
1. apa yang dimaksud dengan teknik permainan sepak
bola?
2. apakah itu formasi 3-2-5?
3. bagaimanakah
pola pada formasi 3-2-5?
B. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui tentang teknik permainan sepak bola
2. Untuk
mengetahui tentang formasi 3-2-5
3.
Untuk mengetahui pola pada formasi 3-2-5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH SEPAK
BOLA
Sejarah olahraga sepak
bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina. Di masa Dinasti Han
tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.
Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia,
permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.
Sepak bola modern mulai
berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari. Di beberapa kompetisi,
permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga
akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365. Raja
James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak
bola. Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak
bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak
bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan
klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut. Bersamaan
dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak
bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam
sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut,
pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904,
asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun
1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.
Masuk Ke Indonesia
Sejarah sepak bola di
Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
(PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.
Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama
menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak
bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di
jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk
dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X
mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin
Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu
memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan
organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain
Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya Ramang,
Sucipto Suntoro, Ronny
Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.
Dalam perkembangannya,
PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan
penyelenggaraan Liga Super
Indonesia,
Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi
Tiga untuk pemain amatir. Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi
sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21,
dan U-23)
2.3 Pola Pertahanan dan Penyerangan
(Pressure) Dalam Permainan Bola Kaki
a . Pola Penyerangan
Tujuan utama dari permainan sepak bola adalah memasukan
bola ke gawang lawan. Teknik permainan yang tinggi dengan control bola yang
baik, kerjasama yang terjalin rapi,
semangat yang tinggi, daya tahan yang prima dan factor
keberuntungan menjadikan sebuah tim dapat memenangkan pertandingan. Semua
usahatersebut bertujuan untuk dapat menghasilkan permainan yang baik sehingga
dapat mencetak gol. Kemungkinan mencetak dapat mencetak gol jika dapat
melakukan pola penyerangan yang baik.
Penyerangan bertujuan untukmemasukkan bola ke gawang
lawan sebanyak-banyaknya. Pola penyerangan dapat dijalankan oleh suatu
kesebelasan apabila mereka sedang mengendalikan permainan di lapangan. Tajamnya
serangan dapat menentukan keberhasilan kesebelasan tersebut, baik secara
individu maupun kerjasama tim. Selain itu, yang diperlukan dalammeyususn pola
penyerangan adalah sebagaiberikut:
1) Adanya pemain yang bertugas sebagai pengatur serangan.
2) Adanya pemain yang bertugas sebagai pembantu serangan.
3) Adanya pemain yang bertugas sebagai penembak utama
untuk mencetak gol (gol getter).
4) Adanya pemain yang bertugas sebagai pemancing lawan
bertahan, agar teman satu timdapat
menerobos ke daerah lawan.
Supaya pihak lawan mendapat tekanan, maka pola
penyerangan yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa dengan kombinasi
serangan yang bervariasi. Selain itu, penyerang harus mencari titik-titik
terlemah darilawan. Polapenyerangan dalam permainan sepakbola yang sering
digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pola melakukan gerakan tersususn.
2) Pola bermain menghadapi pertahanan sekuat tembok.
3) Pola mencari ruang kosong.
Untuk dapat melakukan pola penyerangan yang baik dan
dapat menghasilkan gol, maka dibutuhkan adanya koordinasi antar pemain perlini,
baik belakang, tengah maupun depan. Karena keberhasilan sebuah tim dalam
memenangkan suatu pertandinagn adalah keberhasilan bersama semua pemain bukan
keberhasilan individu pemain.
b . Pola Pertahanan
Pertahanan bertujuan untuk merampas bola dan
mempertahankan wilayah, sehingga tidak terjadi gol. Pertahanan dapat dijalankan
ketika sedang mendapatkan tekanan dari lawan (pressing). Berdasarkan cara
melakukannya, pertahanan dapat dibedakan menjadi:
1) Pola pertahanan dengan “ Man to Man “
Man to man artinya cara bertahan satu lawan satu yang
dilakukan didaerah pertahanan. Setiap pemain yangmasuk kedaerah. Yang dijaga
harus dikawal denganketat kemanapun dia bergerak
didalam daerah yang harus dipertahankan. Jika pemain
penyerang keluar dari daerah yang dijaganya, maka menjaga bukan tugasnya lagi.
Akan tetapi, penjaga tersebut harus selalu siap dan waspada terhadap
kemungkinan adanya pemain lain yang masuk kedaerah yang dijaganya. Pola
pertahanan dapat diterapkan jika para pemain mempunyai teknik dan fisik yang
baik dan prima.
2) Pola pertahanan daerah ( Zone Marking)
Pola pertahanan Zone Marking adalah bertahan di aderahnya
sendiri dengan cara membentuk formasi. Prinsip pertahanan zone marking adalah
sebagai berikut:
a) Dibutuhkan kerjasama tim yang baik.
b) Dapat menghambat gerakan pemain penyerang.
c) Mengamankan daerah pertahanan dari tekanan serangan
lawan.
d) Pola pertahanan harus berlapis sehingga sulit ditembus
penyerang lawan
e) Pola penyerangan harus membentuk formasi yangkokoh.
f) Pertahanan harus dapat mendorong pemain lawan untuk
kembali kedaerah sendiri.
3) Pola pertahanan Kombinasi “ Man to Man & Zone
Marking”
Pola pertahanan ini adalah pola pertahanan yang paling
kompleks. Artinya setiap pemain menjaga lawannya dan dengan tiba-tiba berpindah
tempat.kemudian tugasnya diserahkan kepada temannya yanglebih dekat. Pertahanan
ini akan berhasil dengan baik apabila ada koordinasi antar pemain dan ada
tanggung jawab pemain perlini akan daerahnya masing-masing.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemain terbagi atas Dua
tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah
bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih
banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi
ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). Peraturan
terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang)
tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.
Untuk bermain bola dengan
baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik
dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik
pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah
Menendang ( kicking ), Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ), Menggiring (
dribbling ), Menyundul ( heading ), Merampas ( tacling ), Lemparan Kedalam (
trow – in ) dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping ).
DAFTAR PUSTAKA
http://azharbtf.blogspot.com/2012/09/teknik-teknik-dasar-permainan-sepakbola.html
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.com/2014/03/strategi-permainan-sepak-bola.html
http://materipenjasorkes.blogspot.com/2014/01/peraturan-permainan-sepak-bola.html
http://abdulholik.blogspot.com/2013/06/makalah-sepak-bola.html
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh