assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
SAHABAT UNTUK PERSAHABATAN
Matahari telah menampakkan
sinarnya,menerangi bumi dan ketiga sahabat yang sedang berkumpul di bawah pohon
yang rindang. Angin semilir berhembus dengan lembut menerpa dedaunan dan menarimengikuti
arah angin. Mereka slalu berkumpul dan bermain bersama-sama di sekitar pohon
tersebut .bercanda,riangdan gembira menikmati keindahan bunga-bunga yang
berbaris dengan sangat rapinya. Ketiga sahabat tersebut bernama d’pra,adi jr
dan sahrial alvaro.
Sinar
matahari mulai merambat diosela-sela dedaunan yang rindang. Mereka menikmati
cahayanya.pohong yang mereka rawat dari dari massa kanak kini berdiri kokoh,
mereka mnamakan dengan sebutan pohon persahabatan.
D’pra
adalah sosok lelaki yang sangat tangguh dalam kegiatan kebeladirian.dalam
sekolahnya ia juga sangat berbakat, karena kesukaannya slau menghitung dia pun
sangat pandai dalam mata pelejaran fisika,matematika,kimia dan lain-lain.
Adi
jr adalah sosok lelaki yang sifatnya entertaint,dalam segala kondisi apapun ia
selalu menghibur teman-temannya yang sedang kesusahan, dia juga sosok lelaki
yang selalu memberi motivasi.
Sementara
sahrial alvaro, merupakan sosok yang sangat pemberani dalam soal kepemipinan,
dalam sekolah nya ia sangat aktif dalam kegiatan osis. Bahkan di sekolah nya
dia sudah menjadi ketua osis.
Di
pohon besar itu
“Ketika
aku besar nanti akan ku pimpin indonesia ini untuk menuju ke indonesia yang
lebih baik?” kata sahrial.
“Bagaimanakah kamu bisa
mewujudkannya, sedangkan kita ini hanyalah orang kampung?”. D’pra bertanya
ragu?.
“biarpun kita orang kampung tapi pendidikan kita
tidak kampungan, karena itu kita wujudkan mimpi kita setinggi mungkin.” Sahrial
menjawab.
“Benar itu Yal” kata adi.
Mataharipun berhenti tepat diatas kepala mereka dan
suara azan pun terdengar.
Ketiga
sahabat itupun pergi kemasjid bersama-sama dan kemudian ketiga sahabat tersebut
kembali lagi ke pohon persahabatan. Merekapun bermain dengan rasa sayang.
Matahari
mulai berjalan ke sebelah barat dan merekapun bergegs pulang.
Matahari pagi kembali menampakkan sinarnya dan
ketiga sahabat itu sudah terduduk di pohon persahabatan mereka. Seperti biasa
ereka selalu bergembira, ring ang dan penuh canda tawa.
Saat itu adi bertanya kepada teman-temannya,
“bagaiman kalau kita berpisah?”
“apakah kamu melpakan pohon persahabatan ini?”
“oh tentu tidak, karen pohon ini akan selalu ku
datangi walau aku rapuh dan akan selalu kukenang dihatiku walaupun aku jauh”.
LIBURAN BERSAMA KELUARGA
Waktu
yang ditunggu yaitu waktu lebaran tiba. Aku sangat bahagia karena bisa
bersenang-senang, berkumpul bersama keluarga, ayah, ibu dan kakak. Ketika
lebaran tiba, kakak-kakakku pun pulang ke Bangka, meraka mengabiskan waktunya
dijalan yang begitu panjang dari Bandung ke Bangka. Setelah sampai dirumah,
kami pun menyambut dengan penuh
kegembiraan. Haripun semakin malam. Kami sekeluarga sholat bersama, setelah
selesai sholat, aku dan ibuku menyiapkan makan malam sedangkan kakak dan ayahku
sedang menonton TV sambil menunggu makanan disiapkan. Makananpun sudah siap,
saya pergi keruang tamu untuk memberitahu bahwa makanan sudah siap. Kami
sekeluarga pun makan bersama-sama. Setelah selesai makn, ternyata kampung kami
ada pasar malam. Ibu pun mengajak kami pergi ke pasar malam yang berada di
dekat rumah. Kami pun langsung berangkat dan disana kami melihat-lihat apa yang
mau di beli. Setelah selesai, kami pun langsung pulang kerumah. Sesampai
dirumah kami bersiap-siap untuk tidur. Ayampun berkokok menandakan hari sudah
pagi. Dengan menggunakan mobil, kami sekeluarga pun pergi andi. Setelah selesai
mandi kami langsung pulang kerumah. Hari-haripun kami lewati dengan penuh kegembiraan,
canda tawa yang kami lakukan dengan adanya keuarga hidup kita akan bahagia
karena dimana keluarga adalah segalanya dalam hidup kita. Haripun sudah
beranjak malam dimana malam itu adalah malam takbiran.
Malan
takbiran adalah malam yang sangat menyenangkan. Kami sekeluarga mengadakan
takbiran. Kami mengadakan acara makan-makan dan juga acara memanggang ikan.
Pada malam takbiran rumah kami sangat ramai dengan kedatangan saudara terdekat.
pada malam itu kami memainkan kembang api. Dengan rasa bahagia kaipun langsung
emainkannya, haripun mulai beranjak malam kamipun bersiap-siap untuk tidur.
Setelah itu ayam berkokok dan kamipun langsung pergi mandi. Pagi itu aku dan
ibuku menyiapkan kue dan minuman dimeja. Kakak dan ayahku bersiap-siap untuk
pergi sholat. Setelah itu kue dan minuman selasai disiapkan. Aku dan ibuku
menunggu kakan dan ayah pulang. Tidak berapa lama mereka sampai dirumah.
Kamipun salaing bersalaman dan meminta maaf.
Lebaran pertama kami sangat sedih kerena pada saat
lebaran itu kami merayakannya tanpa nenek. Biasanya nenek duduk dikursi sambil
menunggu orang yang datang. Kami sekeluarga pergi kerumah nenek, sekarang tidak
ada lagi orng yang duduk dikursi. Kami bersalam-salaman dengan keluarga kami.
Pada lebaran pertma kami berencana untuk pergi ke makam nenek dan kakek.
Kamipun langsung pergi, sesampai dikuburan kami mengucapkan assalamualaikum Wr.Wb. kaipun berjalan
menuju kuburannya. Kami sampai ditempat. Kami disana membacakan doa dan yasin
untuk nenek dan kakek. Setelah selesai kami menyiram kuburan dengan air dan
bunga, kami pun langsung pulang kerumah. Sesampai dirumah, kami makan ketupat buatan
ibu. Lebaran pertama kami lalui.
Lebaran
keduapun tiba, kami bersilaturahmi dengan keluarga kami yang berada jauh dengan
kami. Kami sekeluarga dengan menggunakan mobil pergi ke Desa Labu. Disana kam
bersilaturahmi dengan keluarga yang ada di sana. Kamipun memakan kue, ketupat
dan masih banyak lagi. Setelah itu kami pulang ternyata sesampai dirumah banyak
keluarga yang datang kerumah kami. Aku dan ibuku menyiapkan kue dan minuman.
Keluarga kamipun memakan makanan yang sudah dihidangkan. Tidak lama aku
menyarankan kepada ibu untuk menyiapkan tekwan. Ibupun mengiyakannya, sayapun
bergegas menyiapkannya. Tidak berapa lama tekwanpun siap dimakan, kami
sekeluarga makan tekwan sampil menonton TV. Haripun beranjak sore, keluarga
yang datang kerumah tadi pun sudah pulang semua. Kamipun langsung
membereskannya dan pergi mand. Hari-hari pun berlalu begitu saja.
Lebaran ketiga kami bingung mau kemana. Kami sekeluarga
berfikir akan pergi kemana. Saya pun tahu mau pergi kemana.
“ayah, bagaimana kalau kita pergi kepantai?” tanyaku.
“wah, itu ide yang bagus” jawab ayahku.
“ya kalau begitu kita langsung pergi saja” kata kakakku
dari kejauhan.
“ baiklah” ayahku mengiyakannya.
Kami sekeluarga langsung bersiap untuk pergi dan kamipun
bengkat. Sesampai di tujuan kami menyusun rapi peralatan yang kami punya
dibawah pohon yang sangat lebat dengan ditiup angin yang sangat kencang. Ibu
dan ayah duduk santai dibawah pohon sedangkan aku dan kakakku menuju bibir
pantai untuk berenang. Kami bersenang senang dipantai dan tidak berapa lama
perut kamipun terasa sangat lapar kamipun kembalai ketempat ibu dan ayah dan
ternyata ibu sudah menyiapkan makanan.
“ kalian pasti laparkan?” tanya ibu.
“iya bu aku sangat lapar” jawabku sambil menatap makanan
yang kelihatnnya sangat lezat.
“ bener bu, aku juga” kata kakak.
“ ya sudah, ayo kita makan” kata ibu sambil menyodorkan
sepiring nasi kepadaku.
Kami langsung memakan makanan yang disiapkan oleh ibu.
Setelah itu perut kami sudah kenyang, aku dan kakak pergi ketoilet untuk mandi
dan berganti pakaian. Setelah itu kami selesai mengganti baju.
Kami membereskan peralatan dan memeletakkan peralatan kai
kedalam mobil. Kami pergi ketempat yang indah untuk berfoto bersama dan untuk
kenang-kenangan. Kamipun selesai dan langsung pulang kerumah, sesampai dirumah
kami merasa sangat lelah dan langsung mandi. Setelah itu kami makan dan
menontoh setelah itu kamipun pergi tidur.
PANAS YANG BERSEMANGAT
Menginjak kelas XI SMA, aku mengikuti sebuah
kegiatan peringatan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ke 72. Awalnya
aku tidak berharap bisa mengikuti kegiatan tersebut. Sebab, peserta peserta
yang mengikut kegiatan tersebut harus di pilih terlebih dahulu. Suatu hal yang
menyenangkan terjadi disaat pemilihan peserta, aku dan temanku Nina terpilih
mengikuti kegiatan tersebut. Kami pun mengikutinya di sebuah kecamatan. Aku dan
Nina pun ersyukur bisa mengikuti kegiatan itu. Setelah terpilih, kami segera
melakukan latihan, mulai dari pemilihan ketua tegu sampai membentuk sebuah barisan. Setiap pagi
kami berkumpul dilapangan untuk berlatih. Kami dilatih oleh seorang ibu guu
yang sangat cantik dan tegas sekali. Sambil
menunggu teman yang lain, aku dan Nina bercakap-cakap.
“cuacanya
panas banget ya Nin!?” ujarku.
“iya
nih, baru pagi aja udah panas gini” jawab Nina sambil mengibas ujung jilbabnya.
“walaupun panas, semangatnya harus tetap dong” ujarku
sembari menyemangati Nina.
“oh tentu, semangat 45” ujar Nina sambil tersenyum.
Selesai bercakap-cakap, latihanpun segera dimulai. Dengan
semangatnya latihan tak terasa bel istirahatpun telak berbunyi. Setelah latihan
kamipun duduk-duduk dibawah pohon untuk menghilangkan letih untuk sejenak.
Setelah
berakhirnya waktu latihan, akhirnya kami mrngikuti lomba tersebut. Semua
peserta perlombaan telah berkumpul dilapangan. Ada banyak sekali perwakilan
dari sekolah lainnya, baik dari tingkatan bawah maupun tingkatan yang tinggi.
Kegiatannya juga bermacam-macam, seperti karnaval, drumband dan lainnya. perlombaan
baris berbaris pun dimulai, entah mengapa tiba-tiba ditengah perjalanan
kepalaku terasa sangat pusing sehingga aku pun digantikan oeh peserta cadangan.
Setelah satu putaran penuh, sakit kepala yang tadi kualamipun sedikit demi
sedikit menghilang dan ternyata aku diminta untuk menggantikan temanku yang
sedang sakit perut. Aku pun bersedia
untuk menggantikannya. Selama setengah putaran mulai terlihat garis
finish, hatiku pun merasa lega sekali. Hinggal akhirnya perlombaan itupun
selesai dan membuat hariku sangat senang.
Kesokan
harinya ak diajak Nina pergi menonton kegiatan pawai yang berada di kota
Sungailiat atau di tingkat kabupaten dan
aku pun mengiyakannya. Setelah sampai disana, aku dan Nina erasa sangat
kebingungan akan lokasi perlombaan itu hari semakin panas dan kamipun masih
berjalan tanpa tujuan. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti sebentar ditoko
untuk membeli minuman. Setelah minum dan beristirahat sejenak kami melanjutkan
perjalanan tnpa mengeluh sedikitpun.
Melihat
kepulangan anak SD yang kemungkinan besar adalah peserta pawai, kami langsung
menanyakan padanya tentang diana lokasi perlonbaan tersebut.
“permisi dik..... adk tau ngak dimana lokasi kegiatan
pawai itu dilaksanakan?” tanyaku kepada anak tersebut.
“oh itu.... tau kak, dari sini kakak terus saja, nanti
ada dua persimpangan nanti kakak berhenti..... nah disitulah lokasinya” ujar
anak tersebut sambil menunjuk kearah jalan yang hendak kami tuju.
“makasih ya dek udah kasih tahu kakak” ujarku dengan
sangat berterimakasih.
“sama-sama” jawab adik tersebut.
Setibanya kami disana, banyak sekali orang yang menonton acara
itu dan ternyata memang benar apa
yang dikatakan adik tadi. Aku dan Nina pun turun untuk menonton. Tiba-tiba kami
bertemu bertemu dengan teman-teman mereka didampingi oleh bapak dan ibu guru.
Terlihat dari depan perwakilan dari sekolah kami tiba diantara putri maupun
putra. Semuanya berteriak untuk memberikan mereka semangat.
Setelah selesai menonton acara tersebut kami memutuskan
untuk pergi kepantai. Disamping itu pula kami bertemu dengan empat orang teman
sekolah kami. Dengan bertemunya kami ditempat yang sama, akhirnya kami
memutuskan untuk pergi bersama.
Ditengah perjalanan aku dan Nina pun berbincang-bincang.
“sungguh perjalanan yang menyenangkan, dua hari kita
habiskan untu berpanas-panasan”. Ujarku pada Nina.
“iya ya, jarang-jarang loh kita begini”. Kata Nina.
Sesampainya dipantai, kami segera mencari tempat untuk
beristirahat untuk menghilangkan letih dan penat selama diperjalanan. Sambil
beristirahat kami pun bercerita, dan ada juga diantar kami yang ber-selfie dan
bercanda tawa.
“Tidak terasa hari sudah sore. Kamipun akan segera
pulang” Pikirku sejenak.
Hatikupun berkata, “walaupun cuaca panas tak menghalangi
semua apa yang ingin kulakukan serta ditemani sosok teman yang akan menjadi
pengalaman yang menyenangkan. Karna kebersamaan itu indah”.
Bagiku kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua
kalinya.
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh