assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
BEST FRIEND
Oleh Yeni Surganda
Pagi yang cerah
abgaikan mengakhiri liburan panjang, dan mengawali hari pertama masuk kelas.
Jam sekolah menunjukan pukul 6.30. Nisa sudah sampai kesekolah, iapun berjalan dilorong-lorong
sekolah menuju kekelas. Tiba-tiba, terdengar bunyi yang sangat keras memanggil
namanya.“NISSSAAA”, nisa pun langsung menoleh kebelakang dengan spontan. “hai,
apakabr”, Ucap Gita sambil memeluk Nisa. “ehh,, lepas!! Aku ngak bisa nafas
nih”. Celoteh Nisa sambil menahan rasa sakit. Gita pun melepaskan pelukannya
sambil berkata, ”tau ngak sih? Aku kangen banget sama kalian”. “kangen sih
kangen tapi bisa mati anak orang gara-gara rasa kangen kamu itu”, ucap Nisa
sambil bercanda. “iya deh maaf”, kawab Gita. Mereka mengakhiri percakapan lalu
pergi menuju ke ruan kelas.
Diperjalanan
Nisa dan Gita melihat Sinta dan Mila berjalan dilorong kelas menuju ruangan
kelas juga. Nisa dan Gita berencana untuk mengagetkan mereka berdua. Di
perjalanan, Sinta dan Mila berbicara, “Sin, kayaknya ada orang yang ngikutin
kita nih” ucap Mila. “udah biarin aja, mungkin itu Nisa dan Gita yang mau
ngerjain kita, pura-pura ngak tau aja” ucap Sinta sambil tertawa kecil melihat
kelakuan Nisa dan Gita. Nisa dan Gita pun berjalan mengendap-endap dibelakang
mereka setelah hampir sampai, Gita pun memberi aba-aba, “satu... dua....
tiii..”. Spontan Sinta dan Mila menoleh kebelakang sambil berkata serempak,
“udah tau kalek” Sinta dan Mila pun tertawa, “kamu sih telat” celoteh Nisa.
“kalo mau ngerjain kita tuh memerlukan perhitungan dan strategi yang hebat
dulu... baru berhasil”, celetuk Mila sabil tertawa. “eh,, ngomong-ngomong
gimana liburan kalian kemaren?... seru nggak?” ucap Gita di ditegah canda dan
tawa. “oh ya.. kalo aku sih pergi kerumah nenek di kampung, sambil liat-liat
pemandangan di kebun nenek” jawab Mila sambil tertawa. Ditengah perbincangan
mereka, bel sekolah pun berbunyi dan mereka pun masuk ke kelas lalu pergi
kelapangan untuk melakukan upacara. Setelah upacara selesai, mereka memasuki
kelas dan belajar seperti biasa.
Jam
sudah menunjukkan pukul 9.30, bel istirahat pertama sudah berbunyi da mereka
berkumpul untuk makan bersama di dalam kelas. Setiap hari mereka lakukan
bersama-sama.ditengah asiknya makan, Gita pun berbicara dengan roti asin
disalam mulutnya “eh.. entar sore kita bikin PR bareng ya”. Ketiga temannya pun
tertawa melihat kelakuan Gita, “eh makan dulu itu roti, entar keselek” sambung
Nisa sambil bercanda. Setelah selesai makan, bel pun berbunyi kembali dan
kegiatan belajar pun berjalan seperti biasa.
Satu
bulan berlalu, kegiatan belajar mengajar di SMA N 1 CENGKARENG dilaksanakan.
Suatu pagi Nisa, Gita, Sinta dan Mila erjalan ke koridor dan melihat mading.
Tedapat pengumuman perlombaan karya tulis, dan pemenangnya akan mendapatkan
hadiah sebesar 10 juta rupiah yang bisa dikirim lewat email. “wah.. peluang
bagus nih, Nis.. kamu kan jago nulis”, kata Gita sambil merayu Nisa. “ah.. kamu
bisa aja Git”, jawab nisa. Ditengah candaan mereka terdengar suara ponsel dari
salah satu dari mereka yang berbunyi. “eh maaf ponselku berbunyi” celoteh Mila
sambil mengangkat telepon.” eh ada apa ya? Kenapa ya wajah Mila berubah setelah
mengangkat telpon”, tanya tanya Sinta kepada Gita dan Nisa. “entahlah,kita coba
tanya yu dengan dia”. “Mi, ada apa?” tanya Nisa, Mila pun pergi tanpa menjawab
pertanyaan Nisa dan meninggalkan ketiga sahabatnya itu. “mila kenapa ya?” tanya
sinta kembali kepada Nisa dan Gita. “entahlah” jawab Gitadan Nisa serempak.
Merekapun pergi keruangan dengan rasa kawatir dihati. Ditengah pelajaran
berlangsung, Nisa menoleh kesamping dan bertanya kepada Mila tentang persoalan
tadi, Mila pun Bingkam tanpa menoleh kearah Nisa sedikitpun.
Pelajaran
hari inipun selesai, Mila pulang lebih awal tanpa menunggu ketiga sahabatnya
tersebut. Merekapun herang dengan sikap Mila dan berjalan pulang bersama.
Keesokanharinya pengumuman perlombaan cipta karya tulis pun sudah terpapar di
mading sekolah, banyak siswa/siswi melihat hasilnya. Sinta, Gita dan isa pun
bergegas untuk melihat hasilnya, “Nis.. itu nama kamu terdaftar jadi juara
pertama... wah keren”, teriak Gita gembira. “eh kamu ngak tau aja temen kita
ini kan read queen”, ucap Sinta sambil merayu Nisa, Nisa pun hanya tersenyum
melihat kelakuan sahabanya tersebut. Tiba-tiba mila pun menghampiri ketiga
sahabatnya tersebut. Dengan wajah kesal dan berkata “kalian semua sahabat yang
terjahat yang pernah ada dalam hidupku, apalagi kamu Nis... kamu tahukan kalo
kamu itu pinter, jadi wajar kalo kamu menang.. kamu tega nis, aku benci kalian
semua” dengan rasa kesal dan marah mila pun pergi meninggalkan sahabatnya itu.
Nisa pun bingung dengan apa yang sidah diucapkan Mila tadi. “ sikap Mila
semakin aneh saja, emang apa yang terjadi dengannya?, WA ngak dibales, ditelpon
ngak diangkat... eh dateng-dateng langsung marah. Aku mulai khawatir
dengannya”, ucap Sinta.
Sepulang
sekolah, dengan loyo Nisa pulang dan masuk kekamar. Melihat anaknya yang tidak
seperti biasanya ibu Nisa pun masuk kekamar dan berkata, “kamu kenapa nak?,
kalo ada masalah kamu boleh cerita kepada ibu”, tanya ibu kepada nisa. Nisa pun
menjawab pertanyaan ibu “ngak apa-apa kok bu, Nisa cma kecapean”. “oh yaudah
kalo gitu, kamu makan dulu sana ibu sudah memasak makanan kesukaanmu” kata ibu
dengan perhatian, “iya bu” jawab Nisa. Ibu pun keluar dari kamar Nisa, ia pun
pergi mendekati jendela dan tiba-tiba kepikiran dengan Mila dan tak berapa lama
ponsel Nisa pun berdering dan Nisa pun menjawab panggilan itu, “halo Git ada
apa?” tanya Nisa, Gita pun menjawab pertanyaan Nisa didalam telpon, “Nis,
ternyata ayahnya Mila udah satu minggu ini dirawat dirumah sakir dan sekarang
katanya kekurangan biaya karena ayahnya akan di operasi.” Nisa pun Langsung
berpikir kalau sikap Nsa akhir-akhir ini ada hubungannya dengan perihal
tersebut “yaudah kalau begitu kamu hubungi Sinta dan beritahu dia tentang hal
tersebut”. Merekapun mengakhiri panggilannya. Gita dan Nisa memiliki rencana
untuk membantu Mila, ereka meminta sumbangan kepada tiap-tiap kelas untuk
membantu Mila, setelah selesai, mereka pun menghitung hasilnya “ gimana nih..
kalo Cuma segini apa cukup untuk bantu Mila?” tanya Sinta. “kamu jangan
khawatir, aku masih punya simpanan kok dari hadiah perlombaan kemaren”, ucap
Nisa sambil meyakinkan kedua temannya.
Setelah
selesai mengumpulkan uang, mereka langsung bergegas ke rumah Mila. Setelah
sampai di depan rumah Mila, setelah sampai di rumah Mila, terlihat bendera
kuning terbentang di tiang rumah Mila dan banyak orang berdatangan. Merekapun
heran “siapa yang meninggal?”, tanya Gita, Nisa dan Sinta pun melotot lalu
langsunga bergerak kerumah mila untuk menemuinya. Didalam rumah terlihat
jenazah yang wajahnya tertutup kain dan terlihat pula Mila dan ibunya
berpelukan sambil menangis. Nisa,Sinta dan Gita pun langsung menghampiri Mila
dan langsung Memeluknya. Dengan isak tangis merekapun berkata “maafka aku”
dengan suara serak, “Mi, kenapa kamu menyembunyikan semua ini dari kami? Kita
kan sahabat”. Tanya Nisa dengan ir mata dipipi. “maafkan aku Nis karena kemaren
udah bentak kamu, soalnya aku tahu jikalau kamu ikut perlombaan kemaren,
peluang aku untuk menang pasti kecil sekali. Aku memaksakan diri untuk ikut,
karena aku mau bantu ibuku untuk bayar biaya rumah sakit ayahku. Sekali lagi aku
minta maaf ya Nis”, ucap Mila sambil mengamui kesalahannya dan meminta maaf
kepada Nisa, “udah lah jangan dipikirkan, dari dulu aku udah maafin kamu”,
dengan hati terharu dan memegang erat tangan temannya. “ingat susah senang kita
harus selalu bersama apapun itu”. Ucap Gita sambil memeluk teman-temannya.
“Mil.. ini ada uang sumbangan dari teman-teman disekolah. Semoga ini bisa
membantu”. Ucap Sinta sambil menyerahkan uang kepada Mila. “ terimakasih sobat,
kalian memang sahabat yang baik.” Mereka pn pergi untuk mendoakan jenazah ayah
Mila.
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh