makalah formasi 3-4-3

assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh apa kabar sahabat cerdas??... kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:

makalah formasi 3-4-3




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”MUSIK TRADISIONAL ”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
1.2.  RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Formasi 3-4-3
2.2. Penjabaran formasi 3-4-3
2.3. Kelebihan formasi 3-4-3
2.4. Kelemahan Formasi 3-4-3
2.5. Variasi formasi 3-4-3
2.6. keefektifan formasi 3-4-3
BAB III
PENUTUP

3.1     KESIMPULAN


DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG
Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.
Secara umum hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan kejuaraan.
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.

A.  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah rincian formasi 3-4-3?
2.    apakah kekurangan dan kelebihan dari formasi 3-4-3?
3.    seefektif dan seefisien apakan formasi 3-4-3?


















BAB II
PEMBAHASAN
2.2  Formasi 3-4-3
Dalam sepakbola, ada beragam jenis formasi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di antara formasi itu, ada formasi 3-4-3 yang dikenal sebagai formasi menyerang.
Sebelum Conte, sudah banyak pelatih tenar yang menggunakan formasi ini mulai dari Walter Mazzarri, Brendan Rodgers, dan Alberto Zaccheroni. Selain itu, Ajax Amsterdam dikenal sebagai klub yang mempopulerkan formasi ini.
Formasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan jika dilihat dari fungsi serta variasi strategi yang diterapkan. Untuk edisi 5 fakta hari ini (14/2/2018), Vivagoal akan mengangkat 5 fakta formasi 3-4-3.
Formasi 3-4-3 dikenal akan gaya pressing yang ketat dan attacking yang tinggi. Tidak heran jika tim yang sukses menerapkan formasi ini bisa meraup banyak gol.
Selain itu, counter attack juga menjadi salah satu fitur yang ada di formasi ini karena bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membalas serangan musuh.
2.2. Penjabaran formasi 3-4-3
Formasi ini menggunakan 3 orang bek, 4 pemain tengah dan 3 striker. Yang terpenting, 2 orang sayap bisa berfungsi sebagai pemain bertahan dan menyerang.
Sebagai contoh, kita bisa melihat Chelsea dengan 2 bek sayapnya, Victor Moses dan Marcos Alonso. Keduanya berfungsi sebagai bek sayap yang bisa bertahan dan menyerang.
Selain itu, formasi 3-4-3 membutuhkan sosok playmaker yang benar-benar mumpuni dalam menyusun serangan mengingat, formasi ini mengutamakan serangan sebagai inti utama.
2.3. Kelebihan formasi 3-4-3
Karena berorientasi menyerang maka, setiap tim yang menerapkan formasi ini bisa meraup banyak gol dalam sebuah pertandingan.
Selain itu, formasi ini juga sulit ditembus oleh tim lawan jika koordinasi antar pemain berjalan dengan baik.
2.4. Kelemahan Formasi 3-4-3
Kelemahan formasi ini terletak di koordinasi antar pemain. Permainan pressing yang ketat mengharuskan komunikasi dan koordinasi antar pemain berjalan lancar. Jika tidak, maka strategi yang dipasang tidak berjalan lancar.
Bukan hanya itu saja, formasi ini menuntut agar para pemain perlu bergerak dinamis dan kreatif. Tentu saja, hal ini bisa menyulitkan pihak klub dan pelatih dalam mencari kandidat pemain yang tepat.
2.5. Variasi formasi 3-4-3
Bisa dibilang, formasi 3-4-3 seperti formasi bunglon karena bisa berganti-ganti sewaktu-waktu untuk mengatasi perlawanan lawan. Sebagai contoh, formasi ini bisa menjadi 5-4-1 dan 3-2-5.
Formasi ini menekankan 2 bek sayap dan 2 pemain pendamping striker utama di depan. Jika melawan tim menyerang, 2 bek sayap bisa bermain lebih ke belakang dan 2 pemain depan bisa mundur ke tengah sehingga, terciptalah formasi 5-4-1.
Jika ingin lebih fokus menyerang, 2 bek sayap akan terus membantu 3 striker di depan sehingga, daya serangan akan menjadi lebih besar.
2.6. keefektifan formasi 3-4-3
Keefisienan formasi 3-4-3 ini telah di buktikan oleh Barcelona, dilansir dari CNN indonesia, 09/03/2017.

Pasca-kekalahan 0-4 dari PSG di leg pertama, 14 Februari 2017, Enrique menuai banyak kritikan. Pelatih 46 tahun itu dianggap minim kreativitas dalam strategi permainan. Tapi, semuanya berubah ketika Barcelona menghadapi Atletico Madrid di Vicente Calderon pada 26 Februari lalu.

Enrique menerapkan formasi 3-4-3. Hasilnya memang kurang maksimal, tapi Barcelona tetap meraih kemenangan 2-1 lewat gol Rafinha dan Lionel Messi. Enrique mempertahankan formasi tersebut di tiga pertandingan selanjutnya melawan Sporting Gijon, Celta Vigo, dan PSG dini hari tadi.

Hasilnya sangat luar biasa. Dalam tiga pertandingan terakhir menggunakan formasi 3-4-3 klub asal Katalonia itu berhasil mencetak 17 gol, total 19 gol jika dihitung sejak melawan Atletico.


Lalu, apa yang membuat Barcelona berhasil menggunakan 3-4-3? Satu yang pasti, formasi itu cocok dengan gaya permainan Barcelona saat ini: membangun serangan dari bawah demi menarik lawan keluar dari lini pertahanan, hingga lini depan mereka mendapat ruang lebih banyak.

Menjadi lebih cocok karena Barcelona punya sejumlah pemain yang bisa berperan sebagai tiga bek sejajar. Enrique bisa memasang Javier Mascherano-Gerard Pique-Samuel Umtiti, Mathieu-Pique-Umtiti, Jordi Alba-Pique-Umtiti, atau Pique-Umtiti-Alba seperti ketika menang 5-0 atas Celta Vigo.

Formasi 3-4-3 sangat fleksibel dengan komposisi pemain yang dimiliki Barcelona. Enrique bisa mengacak-acak strategi permainan di lini tengah dan depan, kecuali posisi Luis Suarez yang hanya memungkinkan sebagai penyerang tengah.

Lionel Messi bisa bermain di belakang Suarez, dengan Andres Iniesta dan Ivan Rakitic sebagai pendamping. Posisi itu membuat Messi bisa menunjukkan kreativitasnya. Seperti ketika melawan Celta Vigo, Messi sukses mengambil bola dari tengah, melakukan drive lini pertahanan lawan dan mencetak gol lewat tendangan jarak jauh.

Formasi 3-4-3 dengan Lionel Messi berada di belakang Luis Suarez. (CNN Indonesia/Fajrian)
Rafinha atau Sergi Roberto mengisi sayap kanan dan Neymar menjadi ancaman dari sayap kiri. Sedangkan Sergio Busquets bergerak tepat di depan tiga bek sejajar.

Dengan formasi 3-4-3 seperti gambar tipe A, peran Busquets dan Rafinha sangat penting. Busquets merupakan pemain yang menjembatani antara lini belakang dengan tengah. Sementara peran Rafinha sangat penting, karena pemain asal Brasil itu juga berperan sebagai bek kanan ketika Barcelona dalam posisi bertahan.

Formasi itu juga memungkinkan Barcelona memainkan empat gelandang dan tiga penyerang sejajar. Pada formasi ini posisi Iniesta menjadi riskan dengan kemampuan fisiknya sudah tidak optimal. Memasukkan Jordi Alba bisa menjadi opsi masuk akal untuk Enrique.

























BAB III
PENUTUP

3.1     KESIMPULAN

Formasi 3-4-3 yang kini kembali menjadi tren, memungkinkan sebuah tim bertahan dan menyerang secara optimal karena sangat fleksibel. Kuncinya tim tersebut harus memiliki dua pemain dengan stamina luar biasa di posisi sayap, yang harus bertahan sekaligus membantu serangan.

Formasi yang sama kini juga digunakan Antonio Conte bersama Chelsea. Di formasi 3-4-3 The Blues, peran Victor Moses di kanan dan Marcos Alonso di kiri sangatlah penting.




















DAFTAR PUSTAKA

Komentar