assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
apa kabar sahabat cerdas??...
kali ini saya akan menyajikan kepada sahabat cerdas sebuah tulisan yang berjudul:
makalah formasi 3-4-3
Enrique menerapkan formasi 3-4-3. Hasilnya memang kurang maksimal, tapi Barcelona tetap meraih kemenangan 2-1 lewat gol Rafinha dan Lionel Messi. Enrique mempertahankan formasi tersebut di tiga pertandingan selanjutnya melawan Sporting Gijon, Celta Vigo, dan PSG dini hari tadi.
Hasilnya sangat luar biasa. Dalam tiga pertandingan terakhir menggunakan formasi 3-4-3 klub asal Katalonia itu berhasil mencetak 17 gol, total 19 gol jika dihitung sejak melawan Atletico.
Lalu, apa yang membuat Barcelona berhasil menggunakan 3-4-3? Satu yang pasti, formasi itu cocok dengan gaya permainan Barcelona saat ini: membangun serangan dari bawah demi menarik lawan keluar dari lini pertahanan, hingga lini depan mereka mendapat ruang lebih banyak.
Formasi 3-4-3 yang kini kembali menjadi tren, memungkinkan sebuah tim bertahan dan menyerang secara optimal karena sangat fleksibel. Kuncinya tim tersebut harus memiliki dua pemain dengan stamina luar biasa di posisi sayap, yang harus bertahan sekaligus membantu serangan.
Formasi yang sama kini juga digunakan Antonio Conte bersama Chelsea. Di formasi 3-4-3 The Blues, peran Victor Moses di kanan dan Marcos Alonso di kiri sangatlah penting.
makalah formasi 3-4-3
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas
segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada
Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya
yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang penulis beri judul ”MUSIK TRADISIONAL ”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa
berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap
keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan
yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai,
dan semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan
tuntunan kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini
tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan
akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata,
penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN
MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Formasi 3-4-3
2.2. Penjabaran formasi 3-4-3
2.3. Kelebihan formasi 3-4-3
2.4. Kelemahan Formasi 3-4-3
2.5. Variasi formasi 3-4-3
2.6.
keefektifan formasi 3-4-3
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sepak bola adalah
olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah
dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya
olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola
dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, di atas rumput atau
rumput sintetis.
Secara umum hanya
penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di
dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya hanya diijinkan
menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk
menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang
mencetak gol lebih banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika
hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian,
perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung dari format penyelenggaraan
kejuaraan.
Peraturan pertandingan
secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola
internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun
sekali.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah rincian
formasi 3-4-3?
2. apakah
kekurangan dan kelebihan dari formasi 3-4-3?
3. seefektif dan seefisien apakan formasi 3-4-3?
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Formasi 3-4-3
Dalam sepakbola, ada beragam jenis formasi dengan kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Di antara formasi itu, ada formasi 3-4-3 yang dikenal sebagai
formasi menyerang.
Sebelum Conte, sudah banyak pelatih tenar yang menggunakan formasi ini
mulai dari Walter Mazzarri, Brendan Rodgers, dan Alberto Zaccheroni. Selain
itu, Ajax Amsterdam dikenal sebagai klub yang mempopulerkan formasi ini.
Formasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan jika dilihat dari
fungsi serta variasi strategi yang diterapkan. Untuk edisi 5 fakta hari ini
(14/2/2018), Vivagoal akan mengangkat 5 fakta formasi 3-4-3.
Formasi 3-4-3 dikenal akan gaya pressing yang ketat dan attacking yang
tinggi. Tidak heran jika tim yang sukses menerapkan formasi ini bisa meraup
banyak gol.
Selain itu, counter attack juga menjadi salah satu fitur yang ada di
formasi ini karena bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membalas serangan musuh.
2.2. Penjabaran formasi 3-4-3
Formasi ini menggunakan 3 orang bek, 4 pemain tengah dan 3 striker. Yang
terpenting, 2 orang sayap bisa berfungsi sebagai pemain bertahan dan menyerang.
Sebagai contoh, kita bisa melihat Chelsea dengan 2 bek sayapnya, Victor
Moses dan Marcos Alonso. Keduanya berfungsi sebagai bek sayap yang bisa
bertahan dan menyerang.
Selain itu, formasi 3-4-3 membutuhkan sosok playmaker yang benar-benar
mumpuni dalam menyusun serangan mengingat, formasi ini mengutamakan serangan
sebagai inti utama.
2.3. Kelebihan formasi 3-4-3
Karena berorientasi menyerang maka, setiap tim yang menerapkan formasi ini
bisa meraup banyak gol dalam sebuah pertandingan.
Selain itu, formasi ini juga sulit ditembus oleh tim lawan jika koordinasi
antar pemain berjalan dengan baik.
2.4. Kelemahan Formasi 3-4-3
Kelemahan formasi ini terletak di koordinasi antar pemain. Permainan
pressing yang ketat mengharuskan komunikasi dan koordinasi antar pemain
berjalan lancar. Jika tidak, maka strategi yang dipasang tidak berjalan lancar.
Bukan hanya itu saja, formasi ini menuntut agar para pemain perlu bergerak
dinamis dan kreatif. Tentu saja, hal ini bisa menyulitkan pihak klub dan
pelatih dalam mencari kandidat pemain yang tepat.
2.5. Variasi formasi 3-4-3
Bisa dibilang, formasi 3-4-3 seperti formasi bunglon karena bisa
berganti-ganti sewaktu-waktu untuk mengatasi perlawanan lawan. Sebagai contoh,
formasi ini bisa menjadi 5-4-1 dan 3-2-5.
Formasi ini menekankan 2 bek sayap dan 2 pemain pendamping striker utama di
depan. Jika melawan tim menyerang, 2 bek sayap bisa bermain lebih ke belakang
dan 2 pemain depan bisa mundur ke tengah sehingga, terciptalah formasi 5-4-1.
Jika ingin lebih fokus menyerang, 2 bek sayap akan terus membantu 3 striker
di depan sehingga, daya serangan akan menjadi lebih besar.
2.6.
keefektifan formasi 3-4-3
Keefisienan formasi 3-4-3 ini telah di buktikan oleh Barcelona, dilansir
dari CNN indonesia, 09/03/2017.
Pasca-kekalahan 0-4 dari PSG di leg pertama, 14 Februari 2017, Enrique menuai banyak kritikan. Pelatih 46 tahun itu dianggap minim kreativitas dalam strategi permainan. Tapi, semuanya berubah ketika Barcelona menghadapi Atletico Madrid di Vicente Calderon pada 26 Februari lalu.
Pasca-kekalahan 0-4 dari PSG di leg pertama, 14 Februari 2017, Enrique menuai banyak kritikan. Pelatih 46 tahun itu dianggap minim kreativitas dalam strategi permainan. Tapi, semuanya berubah ketika Barcelona menghadapi Atletico Madrid di Vicente Calderon pada 26 Februari lalu.
Enrique menerapkan formasi 3-4-3. Hasilnya memang kurang maksimal, tapi Barcelona tetap meraih kemenangan 2-1 lewat gol Rafinha dan Lionel Messi. Enrique mempertahankan formasi tersebut di tiga pertandingan selanjutnya melawan Sporting Gijon, Celta Vigo, dan PSG dini hari tadi.
Hasilnya sangat luar biasa. Dalam tiga pertandingan terakhir menggunakan formasi 3-4-3 klub asal Katalonia itu berhasil mencetak 17 gol, total 19 gol jika dihitung sejak melawan Atletico.
Lalu, apa yang membuat Barcelona berhasil menggunakan 3-4-3? Satu yang pasti, formasi itu cocok dengan gaya permainan Barcelona saat ini: membangun serangan dari bawah demi menarik lawan keluar dari lini pertahanan, hingga lini depan mereka mendapat ruang lebih banyak.
Menjadi lebih cocok karena Barcelona punya sejumlah pemain yang bisa
berperan sebagai tiga bek sejajar. Enrique bisa memasang Javier
Mascherano-Gerard Pique-Samuel Umtiti, Mathieu-Pique-Umtiti, Jordi
Alba-Pique-Umtiti, atau Pique-Umtiti-Alba seperti ketika menang 5-0 atas Celta
Vigo.
Formasi 3-4-3 sangat fleksibel dengan komposisi pemain yang dimiliki Barcelona. Enrique bisa mengacak-acak strategi permainan di lini tengah dan depan, kecuali posisi Luis Suarez yang hanya memungkinkan sebagai penyerang tengah.
Lionel Messi bisa bermain di belakang Suarez, dengan Andres Iniesta dan Ivan Rakitic sebagai pendamping. Posisi itu membuat Messi bisa menunjukkan kreativitasnya. Seperti ketika melawan Celta Vigo, Messi sukses mengambil bola dari tengah, melakukan drive lini pertahanan lawan dan mencetak gol lewat tendangan jarak jauh.
Formasi 3-4-3 sangat fleksibel dengan komposisi pemain yang dimiliki Barcelona. Enrique bisa mengacak-acak strategi permainan di lini tengah dan depan, kecuali posisi Luis Suarez yang hanya memungkinkan sebagai penyerang tengah.
Lionel Messi bisa bermain di belakang Suarez, dengan Andres Iniesta dan Ivan Rakitic sebagai pendamping. Posisi itu membuat Messi bisa menunjukkan kreativitasnya. Seperti ketika melawan Celta Vigo, Messi sukses mengambil bola dari tengah, melakukan drive lini pertahanan lawan dan mencetak gol lewat tendangan jarak jauh.
Rafinha atau Sergi Roberto mengisi sayap kanan dan Neymar menjadi ancaman
dari sayap kiri. Sedangkan Sergio Busquets bergerak tepat di depan tiga bek
sejajar.
Dengan formasi 3-4-3 seperti gambar tipe A, peran Busquets dan Rafinha sangat penting. Busquets merupakan pemain yang menjembatani antara lini belakang dengan tengah. Sementara peran Rafinha sangat penting, karena pemain asal Brasil itu juga berperan sebagai bek kanan ketika Barcelona dalam posisi bertahan.
Dengan formasi 3-4-3 seperti gambar tipe A, peran Busquets dan Rafinha sangat penting. Busquets merupakan pemain yang menjembatani antara lini belakang dengan tengah. Sementara peran Rafinha sangat penting, karena pemain asal Brasil itu juga berperan sebagai bek kanan ketika Barcelona dalam posisi bertahan.
Formasi itu juga
memungkinkan Barcelona memainkan empat gelandang dan tiga penyerang sejajar.
Pada formasi ini posisi Iniesta menjadi riskan dengan kemampuan fisiknya sudah
tidak optimal. Memasukkan Jordi Alba bisa menjadi opsi masuk akal untuk
Enrique.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Formasi 3-4-3 yang kini kembali menjadi tren, memungkinkan sebuah tim bertahan dan menyerang secara optimal karena sangat fleksibel. Kuncinya tim tersebut harus memiliki dua pemain dengan stamina luar biasa di posisi sayap, yang harus bertahan sekaligus membantu serangan.
Formasi yang sama kini juga digunakan Antonio Conte bersama Chelsea. Di formasi 3-4-3 The Blues, peran Victor Moses di kanan dan Marcos Alonso di kiri sangatlah penting.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar
komentar disini ya, bosskuh